Sabtu, 05 November 2016

Al Albani berani memvonis Nabi Muhammad SAW telah tersesat



Kebodohan dan Kesesatan dalam tafsir Ro'yu Al Albani sang Muhaddits Palsu yang berani memvonis Nabi Muhammad SAW telah tersesat
Copas dari status Hasan Baroom
Mungkin sebagian kaum Salafi-Wahhabi ingin marah-marah saat membaca status ini dikarenakan isinya menyoroti sepak terjang tokoh sesat yang mereka banggakan,saya maklumi karena mereka hanya menggunakan emosi dan fanatisme buta tak menggunakan akal dan hati nurani dalam membaca tulisan ini,namun bagaimanapun juga kebenaran tetaplah kebenaran harus disampaikan meskipun pahit

Dalam:
- Kitab: "FATAWA AL-ALBANI".
- Karya: Nashiruddin Al-Albani.
- Halaman: 432.
→ Nashiruddin Al-Albani telah menghukum Atas Baginda Nabi Muhammad Saw sebagai Sesat dan Sesat dari Kebenaran.

Mari kita lihat pada teks Fatwa Nasiruddin Al-Albani Al-Wahabi yang menghukum Baginda Nabi Muhammad Saw sebagai Sesat:
” Saya katakan kepada mereka yang bertawassul dengan Wali dan orang Shalih bahwa,
Saya tidak Segan sama sekali menamakan dan menghukum mereka sebagai SESAT dari Kebenaran,
Tidak ada Masaalah untuk menghukum mereka sebagai Sesat dari kebenaran dan ini Sejalan dengan Penghukuman Allah

Ke atas Nabi Muhammad sebagai Sesat dari Kebenaran Sebelum Nuzulwahyu (Ad-Dhuha ayat 7)″.
● Dalam Fatwa tsb Al-Albani mencantumkan Surat Ad-Dhuha Ayat 7,
● Didalam Tafsir Ibnu Katsir tentang Ayat tsb, Beliau mengatakan:
"Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

ﻭَﻭَﺟَﺪَﻙَ ﺿَﺎﻟًّﺎ ﻓَﻬَﺪﻯ ﻛَﻘَﻮْﻟِﻪِ : ﻭَﻛَﺬﻟِﻚَ ﺃَﻭْﺣَﻴْﻨﺎ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﺭُﻭﺣﺎً ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِﻧﺎ ﻣَﺎ ﻛُﻨْﺖَ ﺗَﺪْﺭِﻱ ﻣَﺎ ﺍﻟْﻜِﺘﺎﺏُ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟْﺈِﻳﻤﺎﻥُ ﻭَﻟﻜِﻦْ ﺟَﻌَﻠْﻨﺎﻩُ ﻧُﻮﺭﺍً ﻧَﻬْﺪِﻱ ﺑِﻪِ ﻣَﻦْ ﻧَﺸﺎﺀُ ﻣِﻦْ ﻋِﺒﺎﺩِﻧﺎ


Dan demikianlah Kami wahyukan kepada wahyu (Al-Qur'an) dengan perintah Kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu,
Tetapi Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. (Asy-Syura: 52),
Hingga akhir ayat.

Di antara ulama ada yang mengatakan bahwa Makna yang dimaksud ialah sesungguhnya Nabi Saw, Pernah tersesat di lereng-lereng pegunungan Mekah saat Beliau Masih Kecil, kemudian ia dapat pulang kembali ke rumahnya.
Menurut pendapat yang lain: Sesungguhnya Beliau pernah tersesat bersama pamannya di tengah jalan menuju ke negeri Syam.
Saat itu Nabi Saw, mengendarai unta di malam yang gelap,
Lalu datanglah iblis yang menyesatkannya dari jalur jalannya. Maka datanglah Malaikat Jibril yang langsung meniup iblis hingga terpental jauh sampai ke negeri Habsyah.
Kemudian Jibril meluruskan kembali kendaraan Nabi Saw, Ke jalur yang dituju.
Keduanya diriwayatkan oleh Al-Bagawi.

◎ Nah..!!, Sekarang bagaimana Al-Albani Ahli Hadas tsb, mempergunakan firman Allah pada Bukan Tempatnya.

Amat jelas dan Gamblang Al-Albani Menghukum Sesat terhadap umat Islam yang Bertawassul dan Menymakan Penghukuman Sesat tsb dengan Penghukuman Allah terhadap Nabi Muhammad Saw Sebagai sesat dari kebenaran seperti yang didakwa oleh Al-Albani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar