Untuk menanggapi ini, saya harap jangan dulu dikaitkan dengan isu
"Merendahkan Habaib" dan "Pluralisme Gus Dur" dan atau "Gusdurian". Sama
sekali tidak ada kaitannya. Karena kedua belah pihak sama-sama
pencinta, Gus yang mencintai Habaib, juga Habib yang mencintai Gawagis
(para Gus). Hal itu terlihat dari kumpulan dan yang mereka kerabati. Pun
keduanya sama-sama NU tulen. Kita fokuskan ke dua nama; Gus Nuril dan
Habib Syekh. Dari keduanyalah kisah ini bermula.
Berawal dari ceramahnya Habib Syekh, meski tanpa menyebut nama siapa
Gus/Kyai/Habib, beliau menyampaikan pendapat ketidaksetujuannya seorang
ulama (NU) ceramah di gereja apapun alasannya. Begitupun beliau tidak
setuju jika ada seorang ulama tapi suka ngamukan. Setidaknya ada 3 kata
yang mungkin kurang berkenan didengar para audiens, "Ora Waras alias
Gila", "Liberal" dan "Perusak Bangsa". Kemudian timbulllah komentar dari
banyak pihak, baik dengan nada sinis maupun dukungan.
Beberapa waktu kemudian, setelah santer alamat itu oleh para komentator
ditujukan kepada Gus Nuril, akhirnya berbalas juga dengan menyisipkannya
di pengajian umum. Gus Nuril menyayangkan sikap Habib Syekh tersebut.
Kata "Goblok" pun tak terhindarkan keluar dari lisan beliau. Yang
diinginkannya adalah Habib Syekh datang, duduk bareng dan ngomong
baik-baik ketidaksetujuannya. Bukan dengan diumbar di muka umum.
Selengkapnya bisa Anda simak video keduanya yang telah banyak tersebar
di youtube.
Alhasil, dari kejadian ini ada satu pelajaran yang mesti kita
berhati-hati; "Hati-hatilah dengan hati dan hati". Kita punya hati,
orang lain pun memiliki. Hati kita tak mau tersakiti, maka jangan kau
berbuat menyakiti. Mari duduk bersama saling mengutarakan argumen dalam
diskusi. Apapun ketidaksetujuanmu, jika bukan masalah prinsip maka wajib
saling menghargai. "Ma khaba man istasyara wala nadima man istakhara",
takkan tercela jika dimusyawarahi dan takkan kecewa jika diistikharahi.
Habib Syekh NU, Gus Nuril juga NU. Keduanya sama-sama ulama, yang juga
pengurus NU. Kita semua yang NU, tidak selayaknya turut memperkeruh
suasana padahal tak tahu-menahu. Mungkin diam kita lebih baik daripada
turut bersuara tapi malah kacau. Biarlah keduanya menyelesaikan secara
kekeluargaan dan kembali berjuang bahu-membahu. Untuk Islam, Bangsa, dan
kejayaan NU. Aamiin ya Ilahiy ya Badi'u.
Sikap Ketua Umum PP Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU)
Ketua Umum PP Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Aizzudin
Abdurrahman (Gus Aiz) menyayangkan atas terjadinya kasus penghentian
ceramah maulid yang melibatkan dua tokoh agama, KH Nuril Arifin yang
juga Dewan Khos Pagar Nusa dengan Habib Ali bin Husein Assegaf dalam
acara maulid Nabi di masjid As-Su’adah Jatinegara Jakarta Timur, Jumat
(20/2) malam lalu.
Seperti diwartakan, Habib Ali bin Husein
Assegaf Dzikir Nurul Habib menghentikan ceramah maulid yang disampaikan
oleh Gus Nuril karena tidak sepakat dengan materi yang sedang
disampaikan.
“
Seharusnya tidak terjadi, apalagi di dalam sebuah
acara sekelas maulid Nabi, semestinya mereka justru memberikan teladan
yang baik kepada seluruh jama’ah yang hadir dan masyarakat Indonesia,”
ujarnya saat dihubungi, Senin (23/2/2015).
Gus Aiz menambahkan,
masyarakat zaman sekarang mudah tersulut emosi melalui pemberitaan
media. Apalagi sarana media penyebar informasi telah berkembang pesat,
sehingga jika ada informasi terkait dengan masalah-masalah sensitif,
sangat cepat tersebar.
“Tentu efeknya tidak baik di tengah-tengah
masyarakat dan menimbulkan konflik sosial, karena melibatkan tokoh
panutan,” ucapnya sembari menceritakan respon para anggota Pagar Nusa di
berbagai daerah.
Tentu Pagar Nusa, lanjut Gus Aiz, tidak
mentolerir model dakwah yang cenderung menebar kebencian. Ia
menambahkan, bahwa selama ini, ceramah Gus Nuril memang selalu
menekankan arti kerukunan antarumat beragama, pluralisme, tegaknya NKRI,
dan lain-lain.
“Kami bukannya tidak setuju dengan Habib Ali
yang menurut informasi membawa massa FPI,” jelasnya. “Tetapi kami juga
tidak sependapat dengan tindakannya yang berupaya menghentikan ceramah
Gus Nuril di tengah-tengah acara,” lanjutnya.
“
Walau
bagaimanapun, Pagar Nusa dari dulu tegas menolak model dakwah FPI yang
cenderung fasad atau merusak, menganiaya, dan menuai kekerasan, meskipun
dia seorang Habib,” tegas Gus Aiz.
Ia berharap, persoalan yang
terjadi antara Gus Nuril dan Habib Ali tidak diperpanjang dan menghimbau
para anggota Pagar Nusa untuk tidak tersulut emosi. Dia menambahkan,
konflik lebih banyak mendatangkan kerusakan, apalagi hal itu dilakukan
oleh tokoh panutan masyarakat.
“Kami hanya menghimbau,
setidaknya bersikaplah seperti ulama-ulama zaman dulu, meski berbeda
pendapat, tetapi mereka dapat menempatkan diri supaya kebaikan di tengah
masyarakat tetap terjaga,” harapnya.
Ia menambahkan, panitia
acara juga seharusnya mampu merancang acara dengan baik. Mulai dari
tujuan, konsep, dan teknis acara sehingga tidak terjadi hal-hal
demikian.
Kronologi Ceramah Gus Nuril
Ceramah Gus Nuril menghina Habaib dan Ulama ? Itu fitnah. Beliau
sebaliknya memuji, bahkan terhadap Habib Ali bin Husein Assegaf. Beliu
menganjurkan kepada panitia agar jangan melarang jama'ah yang mau
salaman dengan Habib. "Itu jalan surga", kata Gus Nuril.
Gus
Nuril memuji China? Iya, memuji China yang muslim yang telah menulis
al-Qur'an di 10000 lempeng batu.
Berikut transkip ceramah Gus Nuril
di Masjid Assu'ada' Jatinegara, 20 Februari 2015 :
***
(setelah muqaddimah)
....
ibu-ibu
bapak-bapak wa bil khusus Habib Ali bin Husein Assegaf, para alim
ulama, perkenankan saya tidak berdiri karena dibawah banyak orang tua,
saya duduk ya gih... alhamdulillah... yang pertama mari kita
bersyukur kepada Allah, bawha kita bisa ketemu, dalam pengajian yang
mubarak, yang luar biasa ini.
bagi saya, baru pertama
kali ini menghadiri pengajian yang diadakan di tengah jalan, karena saya
keliling sampai ke Yordan, kemaren ceramah di Jeddah di undang oleh
ulama-ulama Jeddah, tidak dijalan begini.
mudah-mudahan nanti gubernurnya menyediakan lapangan yang bisa untuk pengajian,
(jamah bilang aamiin..) nggak usah diamini... sampeyan minta saja disediakan satu lapangan yang bisa digunakan mengaji..
dan
aneh, Jakarta ini kan hebat-hebat, habibnya paling banyak se-Indonesia,
kok milih Gubernur Chino, .. mudah-mudahan lah, malam ini kita berdo'a
karena tsawab-nya syafa'atnya nabi semuanya dilimpahi
shalawat
dan salam kita haturkan pada junjungan kito Nabiyullah Agung
Akhirizzaman Sayyidina Muhammad Shallallahu 'alahi wa sallam..
Allahumma Shalli ala Muhamamd ..
(disahut jama'ah) Allahumma Shalli ala Muhamamd ..
(disahut jama'ah) Shalluu 'ala Muhamamd .. (disahut jama'ah)..
saya ini kyai deso, jadi disorot lampu kayak gini malah
kepringen, kipas anginnya soalnya kesana ...
(arahnya ke belakang).. jadi saya lepas sajalah
(Gur Nuril melepas jubahnya)...
tetap ganteng ... Alhamdulillah.. belum istirahat saya setahun penuh,
nanti tanggal 6 harus umroh, tanggal 1 ada haul cucunya Sunan Giri
urutan ke 5 yaitu Sultan Abdul Hamid didaerah Ujung Pandang Gresik,
setelah itu saya umroh lagi , karena apa? doakan Indonesia supaya
tentram, karena apa? karena Indonesia ini kayak guyolan ..... menentukan
KPK, polisi, Kapolri ra barbar gak selesai-selesai... debat... gak
rampung-rampung . karena apa? karena beliau menyadari, belum mengenal
bagaimana style of leadeship, gaya kepemimpinan Nabiyullah Agung
Muhammad Saw. Kalau dia tahu, selesai sudah. Indonesia ini paling
gampang, tapi karena nggak paham, saya jadi mumet ngliat presiden
sampeyan, presiden blusuk-an,
(jama'ah tertawa), lah jangan
ditertawai wong sampeyan pilih sendiri kok, iya apa iya?!! dipilih
presidennya karena blusuk-an, padahal tukang golek beling itu juga
blusuk-an. ..
(mix bermasalah ... )
... Alhamdulillah...
(Gus Nuril mulai menolah ke panitia karena mix-nya mengeluarkan nois)
... Alhamdulillah...
Indonesia
ini memang dipimpin, sebelum ngaji ini ya, ini ini sebelum ngaji saya
ta' cerita-cerita dulu, dan saya mohon maaf pada pemimpin masjid
Assuada',
saya tidak memberikan tausiyah karena tausiyah itu bahasa PKS, saya NU jadi nggak pake' tausiyah, tausiyah
itu berasal dari akar kata wasiat, wasiat itu biasanya disampaikan
ulama yang hebat kepada santrinya, (sedangkan) saya bukan ulama, kyai
juga bukan, setengah kyai setengah bukan; atau wasiat itu disampaikan
pada orang yang mau mati, orang mau mati berwasiat, atau orang yang mau
mati lah, makanya umroh haji itu orang-orang yang siap-siap mati
makanya dia memberikan wasiat. saya ini kesehatan dijaga, masih sakit.
disuruh memberi wasiat, podo koyok panitiane mendo'akan saya mati
(canda Gus Nuril).
Allahumma Shalli ala Muhamamd ...
(jama'ah kembali menyahut)
jadi (yg tepat) mauidloh hasanah, kata bahasanya Habib Husein tadi "Mutiara-Mutiara Hikmah"
yang dipetik dari al-Qur'an dan Hadits, itu bebas, daripada tausiyah,
itu PKS. saya nggak PKS. terus terang saja supaya nanti sampeyan tahu
bahwa saya bukan PKS, jadi jangan ngundang saya kalo sampeyan PKS.
digaris harus tegas iki. karena yang senang shalawatan biasanya bukan
PKS,
kalau disini Al-Habib Ali bin Husein bagai menjadi magnet pak RW
sing polisi saja, bisa melok ngaji, di Makkah sendiri tempat maulid (kelahiran Nabi), tempat kelahiran Nabi, sekarang dijadikan WC umum, supaya sampeyan tahu,
maka bergembiralah sampeyan masih ada penjaga-penjaga Rasul di tanah jawa iki.
Ada
4 wanita dijamin masuk surga dan menjadi empunya Surga, yang pertama
adalah Sayyidatina Khadijah, tempat lahirnya Sayyidah Khadijah jadi WC
umum. Wanita yang kedua adalah Sayyidatina Fathimah Az-Zahra', tempat
kelahirannya jadi WC umum, ini harus paham, harus paham sampeyan, karena
apa? karena setelah / pasca kekhalifahan Turki Ottoman, lalu muncullah
inggris dan prancis menggunakan orang-orang yang ada di Makkah Riyadl
untuk mengakuisisi / mencaplok tanah Hijaz yang sekarang bernama Makkah,
itu dulu namanya Hijaz.
Makkah itu berasal dari kata
Bakkah, karena dulu tidak ada pepohonan apapun, baru mencari kota
setelah putranya Nabi Ibrahim yang bernama Ismail bersama ibunya tinggal
di kota Bakkah, kemudian berkembang bersama dengan suku Jurhum
keturunan Nabi Sholeh, kemudian menjadi Bani Hasyim, kemudian melahirkan
Rasulullah Muhammad Saw.
Setelah (Wahabi) menguasai Madinah dan
Makkah, dibantailah orang-orang yang suka shalawatan begini ini (seperti
acara Maulid Nabi), karena di Makkah sana tidak ada Habib, disembelih
semua. Ini perlu tahu sampeyan.
Kalau ketemu Habib
ganteng, sampeyan cintai, sampeyan ajak salaman, panitia jangan melarang
salaman dengan Habib, jalan suargo ...
jangan dihalang-halangi bila
masyarakat mau salaman dengan Habib.
Di Makkah yang
semula itu..., ini supaya sampeyan paham. Kenapa disini, di Indonesia
ini diadakan mauliiiid terus, kalau tidak ada Islam yang di utus /
dikembangkan oleh Wali Songo, tidak akan ada maulid di muka bumi ini
(Indonesia). Wali Songo itu siapa? nanti saya jelaskan, supaya sampeyan
tahu dulu, bahwa setelah (Wahabi) mencaplok Madinah dan Makkah yang semula dia
berkuasa di Riyadl, bekerja sama dengan Prancis dan Inggris. Inggris
mboh agamane ra ngerti, Prancis
mboh agamane ra ngerti, tetapi yang
jelas Prancis dan Inggris ini pula yang menghancurkan kekhalifahan Turki
Ottoman.
Orang-orang (Wahabi) yang ada di Makkah Arab itu
kerjasama dengan Inggris dan Prancis membantai orang-orang yang menjadi
keturunan Nabi, baik yang bermadzhab Maliki, dari Imam Malik itu
keturunan Nabi yang ke-16 kalau nggak salah, kemudian pengikutnya
Asy-Syafi'i, pengikutnya Imam Hanbali, itu juga keturunan Nabi yang
tinggal di Bashrah, dan pengikutnya Imam Abu Hanifah yang berasal dari
Samarkand Uzbekistan sana.
Uzbekistan itu nanti ada
sekian ribu santri ngaji ke China, ngaji kepada keturunan Sa'ad bin Abi
Waqqash (sahabat Nabi) yang tugaskan Nabi Muhammad Saw ketika selesai
Hijrah dan membangun masjid Qubah. Jadi di (negeri) China itu ada masjid
tertua di dunia setelah masjid Quba. Dan juga diterima dengan
baik orang-orang China, orang-orang Konghuchu, orang-orang Tao, bahkan
al-Qur'an itu dipahat di sepuluh ribu lempeng batu.
Ini kalau nggak ada
orang China nanti dibakari semua Qur'an-nya nggak ada bekasnya. Tapi
oleh orang-orang China (yaitu), orang-orang yang beriman dari kelompok
China ini menulis disepuluh ribu lempeng batu. Dari sana jugalah yang
sekarang ini membuktikan sabda Nabi
"Uthlubul 'Ilma wa Lau bish-Shiin",
carilah ilmu meski ke negeri china. Sekarang ini di China, mulai dari
Beijing dibikin kereta api menembus jalur gurun Gobi, sudah masuk ke
Makkah dan Madinah. Kereta Api. Menembus jalur Sutera. Luar biasa.
Tetapi justru kita sekarang ini dibingungkan oleh keadaan. karena apa?
karena kelompok yang saya ceritakan ini. Allahumma Shalli ala Muhammad.
Setelah
(Wahabi) menguasai Hijaz dan Madinah, semua orang Sunni dibantai di
Makkah. Yang semula di Ka'bah itu tempatnya halaqah-halaqah (pengajian)
madzhab Syafi'i, Maliki, Hanbali dan Hanafi, sekarang tidak boleh,
apalagi kalau sampeyan duduk dan baca "Shallallahu 'ala Muhammad...
(dst)", nggak dibolehkan. Saya lewat di depan makam Nabi, karena saking
rindunya saya menangis, nggak ngerti saya.. kalau di Indonesia itu biasa
di ucapkan, tetapi disana (makam Nabi) langsung di pegang (oleh
askar/polisi/penjaga) haram haram .
Ash-Shalatu was Salamu 'Alaika ya
Sayyidii Ya Rasulallah Khudz Biyadi Qallat Khillati Adrikni Ya
Rasulullah. Nggak boleh (mengucapkan itu dan langsung dibilang) haram
haram..!! Padahal bagi orang jawa itu sudah biasa... Ini sampeyan harus
paham.
Maka berbahagialan gubernurnya Chino tapi
sampeyan bisa shalawatan, muludan gini
(daripada Wahabi melarang Maulid
Nabi, penj). Di Makkah sampayen,. bisa saja di sembelih, lah benar. Ada
teman saya, karena kebiasaan di Indonesia, nek orang tua iku di mintai
air do'a, dibacakan shalawat gitu, diserahkan, untuk diminum supaya
sehat badannya, langsung ditangkap dibantai, tidak pake' lewat hukum...
Gerakan
ini kemudian menamakan diri sebagai WAHABI. Wahabi ini ulamanya bernama
Abdul Wahhab, sebenarnya bukan Abdul Wahhab tetapi Muhammad bin Abdul
Wahhab, menguasai di Makkah dan tanah Arab. Sementara IKHWANUL
MUSLIMIN... supaya sampeyan paham, ini kan kita ini bingung (ada)
Ikhwanul Muslimi, Wahabi, dll. Ini agak berbeda gerakannya. Sementara di
Mesir itu muncul namanya Ikhwanul Muslimin (IM) yang menerapkan mono
tafsir atas al-Qur'an dan mono tafsir atas hadits. Jadi kalau sampeyan
tidak mengikuti tafsirnya dia, disembelih. Ini yang sudah bahaya, bahkan
melanggar sabdanya Nabi. Nabi itu sudah berpesan kepada seluruh
sahabatnya,
di Mesir itu ada namanya Kristen Koptik, oleh Nabi dilarang
untuk diganggu, karena apa? karena Kristen Koptik ini adalah keturunan
Isa al-Masih atau Yesus. Yesus itu dari kata Esau, bergeser ke bahasa
Arab jadi Isa, lalu dipengaruhi oleh bahasa Yunani jadi Yesus. Tidak ada
kaitannya dengan Tuhan, Yesus itu bahasa Romawi. Keturunannya itu kan
namanya kardinal Yaqobus, disesat-sesatkan oleh penguasa Kristen karena
agamanya sudah menjadi agama kekuasaan pada saat itu.
(Habib Ali mulai terlihat berbicara pada seseorang.. sementara Gur Nuril tetapi meneruskan ceramahnya)
lalu minta tolonglah kardinan Yaqobus ini minta tolong kepada Baginda Rasulullah Muhammad Saw.
(Habib Ali berbisik bisik degan orang disebelahnya.., Gus Nuril masih lanjut)
dan
menjadi
"tawasul" bagi kebesaran Islam. karena apa? keluarga Nabi Isa
sendiri disesat-sesatkan oleh penguasa yang beragama kristen. Di utuslah
Sayyidina Umar, maka menjadi sebab Islam berkembang luar biasa, karena
apa? dari permohonan kardinal Yaqobus inilah Byzantium barat yang
menguasai sampai ke Inggris, Prancis.. sampei ke Maroko, perbatasan
Eropa, semua dikuasa oleh Islam. Lalu Rasulullah mendapatkan hadiah,
agar terjalin hubungan yang luar biasa, menyambung kembali darah Abraham
(Ibrahim),
diberi istri bernama Maria al-Qibtiyah. kenapa Qibtiyah?
karena dari Kristen Koptik. Jadi ada salah satu istri Nabi yang dari
Kristen (Koptik) dan memiliki anak yang bernama Ibrahim. Yang dimakamkan
di kuburan Baqi'.
Ini (Kristen Koptik) tidak boleh
diganggu. Tetapi munculnya Ikhwanul Muslimin, dibantai semuanya, maka
muncullah pergerakan (Mesir) yang akhirnya sampeyan melihat di setiap
tv, (dimana) kelompok Morsi / ikhwanul muslimin itu akhirnya dibabat
habis (di Mesir). Karena ada kesadaran orang mesir. (Sedangkan) di Indonesia,
orang-orang Wahabi, orang-orang Ikhwanul Muslimin, buanyak semakin
banyak, dan kita belajar disana. Kita masih membiarkan mereka
mengkafir-kafirkan kita, bahkan yang namanya maulid nabi ini, dinamakan
Bid'ah.
Bahkan kalau sampeyan lihat itu, TV Insani,
Rodja TV, Radio MTA, semuanya, begitu Assalamu'alaikum,
Kullu Bid'atin
Dlolalah Kullu Dolalatin Finnar, semuanya begitu. Dan ini, mauludan
begini ini dianggap bid'ah. Nah sekarang mulai kita ngaji ini...
Mauludan
dianggap bid'ah (oleh Wahabi), baca Barzanji dianggap bid'ah, Budah
bid'ah, Tahlilan bid'ah, apalagi lagi? baca manaqib bid'ah, Yasinan
bid'ah. Itu caranya untuk menghancurkan umat Islam, maka jangan bingung
kalau ada Kapolri dan KPK geger itu, nggak usah bingung, terus bolo
(ikut) siapa Gus?, nggak usah bolo Kapolri, nggak usah bolo KPK, tonton
saja itu dagelannya Jokowi.
(jama'ah tertawa) Loh wong Jokowi itu
memiliki hak prerogratif, kalau sudah diusulkan dia sendiri dan
disetujui DPR, dilantik atau tidak dilantik, sudah jadi undang-undang.
Maka kalau Jokowi tidka melantik, maka Jokowi melanggar undang-undang.
Ini kenapa kok dibikin ruwet begini, karena sesungguhnya untuk
mengalihkan isu bahwa ada kelompok Ikhwanul Muslimin, kelompok Wahabi, dan
ada kelompok HTI (Hizbut Tahrir). Hizbut Tahrir itu adalah perkawinan
antara Ikhwanul Muslimin dan Wahabi, maka melahirkan suatu bentuk
gerakan yang sangat berbahaya, saya sudah keliling Indonesia, kebetulan
saya sebagai Ketua Pendekar Pagar Nusa se-Indonesia dan dulu Banser saya
siapkan. Kalau sampeyan disini domainan, ada habib-habib banyak, nggak
ada yang berani karena dominan, tetapi di daerah-daerah? wah ... !! HT
itu perkawinan antara Wahabi dan Ikhwanul Muslimin. ...
....
(Habib Ali mulai bicara pegang Mix)...
Habib Ali : "Bapak Kyai",
Gus Nuril : "Nggih.." (sambil menoleh ke belakang, melihat Habib Ali)
Habib
Ali : "Mohon maaf, kita minta kepada guru kita untuk menyampaikan
sejarah tentang Nabi Muhammad. Kita minta sekali lagi, dengan hormat
buat guru kita.."
(Ada terikan "Allahu Akbar" dari arah kiri panggung)
Habib Ali : "Tenang-tenang ... duduk.. duduk.."
(Massa masih teriak.... Gus Nuril duduk diam!!)
Habib Ali : "Duduk .. ". (memberikan intruksi kepada yg berteriak)
Seseorang menghampiri Gus Nuril untuk menemani.
Habib Ali : "Duduk.. nggak ada yang nyuruh!."
Habib
Ali : "Kita minta kepada bapak Kyai kita, untuk menyampaikan sejarah
tentang Baginda Nabi Muhammad. Kita minta jangan kritik sana, jangan
kritik sini, lebih baik apa yang lebih manfaat buat umat Nabi dan
anak-anak muda sehingga tidak terusik. Jiwa-jiwa kaum muslimin dan
otak-otak umat muslimin yang tidak terubah, kami berkumpul karena cinta
kepada Sayyiduna Muhammad !!" (jama'ah sebelah kiri berterik "Allahu
Akbar").
Habib Ali berdiri menghampiri segelintir jama'ah yang disebelah panggung (sebelah kiri) yang teriak-teriak terus.
Habib Ali : "Mau diwakilin kan?!" (Habib Ali berkata kepada yang berteriak-teriak).
Perkataan
Habib yg tiba-tiba mengatakan 'Mau Diwakilin" penuh tanda tanya!.
Sementara Gus Nuril duduk tenang-tenang saja sambil melihat.
Habib Ali : "Mau diwakilin kan?!.."
Habib
Ali : "kalau emang! Dengerin buat para pemuda!.
Dengerin! buat FPI!
Jama'ah FPI! Jama'ah FPI, dengerin! Jama'ah FPI, boleh nggak minta
ngomong?! Mau diwakilin Habib apa tidak?! Mau diwakilin Habib apa
tidak?! Ini majelis mulya! Oke!! Duduk rapi biar Habib yang ngomong!"
(ke Gur Nuril)
Habib Ali lalu membalikkan badan, dan
menghadap jama'ah depan panggung yang banyak. Yang ribut adlah
segelintir orang disebelah kiri panggung.
Habib Ali sambil menghampiri Gus Nuril.
Gus Nuril tetap duduk pegang mix, sementara Habib Ali berdiri.
Habib
Ali : "Hadirin.. !! jadi mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh...,
duduk yang manis!"
(Jama'ah bagian depan nampaknya mulai bereaksi atas
apa yang terjadi diatas panggung dan disebelah kiri panggung).
Habib Ali : "(sambil berteriak) INI MAJELIS RASULULLAH...! DUDUK... !!! DUDUK UNTUK RASULULLAH!! Duduk!"
Habib
Ali membelokkan badan menghadap ke kiri lagi / menghadap ke jama'ah yang
berteriak seraya melambaikan tangan dan memberikan instruksi.
Habib Ali : "Buat anak
FPI, duduk!! duduk!! Shallu alan Nabi!!!"
Habib Ali lalu menghampiri Gus Nuril. Gus Nuril tetap duduk tenang pegang mix.
Habib Ali : "Buat pak Ustadz kita. Terima kasih atas ceramahnya! Mudah-mudahan bermanfaat!
Gus Nuril hanya mengangguk saja sementara mix masih ditangan.
Habib Ali : "Kita do'akan, mudah-mudahan selamat dan panjang umur"
Gus Nuril : "Hadirin mari kita shalawatan bersama.. "Ya Nabi.. Salam alaika..."
Habib Ali : "Coba istirahat!"
(mengusir Gus Nuril)
Sementara
Gus Nuril tetap baca shalawat. Dan JAMA'AH IKUT BERSHAWALAT BERSAMA GUS
NURIL. Sedangkan Habib Ali malah mencegah Gus Nuril bershalawat bersama
jama'ah. Habib Ali terlihat melambai tangan nggak karuan.
JAMA'AH TERUS BERSHALAWAT, bahkan orang yang disamping Gus Nuril ikut bershalawat.
Habib Ali : "Salamu 'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh"
(jama'ah ada yang menyahut)
Ceramah Gus Nuril di Masjid Assu'ada Jatinegara Kaum-20 Feb 2015
*****
BERIKUT SURAT PERNYATAAN :
Assalamu'alaykum
Saya yang bertanda tangan dbawah ini Muhammad Atiq Murtadlo sekalu ketua
panitia pelaksana Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H / 2015 M
yang di adakan di Masjid Jami' Assuada' pada hari Jum'at 20 Februari
2015 menyataan bahwa "Saya yang mengundang Dr. KH. Nuril Arifin Husein
MBA, atau Gus Nuril untuk mengisi acara sebagai penceramah di Masjid
Jami' Assu'ada".
Dengan membuat pernyataan ini saya ingin meluruskan dan menepis rumor
serta berita-berita fiktif yang beredar didunia maya atau dunia nyata
bahwa:
- Gus Nuril saya yang mengundang ceramah bukan dari pihak RW 07
- Gus Nuril tidak lari ketika turun panggung dan tidak langsung pergi,
melainkan masih duduk tenang di teras masjid sambil bershalawat.
- Gus Nuril diam bukan karena tidak bisa memberi alasan, tetapi
microphone yang dipegang Gus Nuril dimatikan oleh operator sound.
- Isi ceramah Gus Nuril hanya baru diawal belum sampai selesai ketitik
inti dari Maulid Nabi sudah dihentikan oleh Habib Ali bin Husein Assegaf
sekalu pimpinan Majelis Nurul Habib, dan sekaligus MC/pembaca acara
pada acara maulid malam itu, sehingga menimbulkan polemik atas isi
ceramah tersebut.
- Yang menghentikan dan menurunkan Gus Nuril bukan dari pihak panitia,
melainkan dari Habib Ali bin Husein Assegaf sekali pimpinan Majelis
Nurul Habib dan sekaligus MC/Pembaca acara pada maulid malam itu.
Dan itulah klarifikasi atas berita berita yang tidak pada faktanya yang
beredar di dunia maya atau pun juga didunia nyata. Demi Allah dan
Rasulullah saya tulis surat ini benar apa adanya dan saya akan lampirkan
materai untuk lebih memperkuat secara hukum.
Saya berharap beredarnya surat ini, umat Islam yang membawa berita
fiktif tersebut lebih memahami mana yang benar mana yang tidak, mana
yang memfitnah mana yang tidak, dan agar tidak terprovokasi. Wallahu
a'lam bish shawab.
Wassalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Jakarta, 22 Februari 2015
Muhammad Atiq Murtadlo