Jumat, 08 Mei 2015

MENCIUM TANGAN ULAMA BIDAH ??

Oleh Von Edison Alouisci
Wahabi neh tak pernah berhenti mencari cari kesalahan golongan mayoritas.bahkan mungkin kelubang WC pun ia cari kalo kalo ada bidahnya.Masyaallah...Firgoh macam apa ini kerjaannya cuma sebatas ilmu bidah,syirik dan kafir melulu.
Masalah Cium tangan misalnya.. wahabi neh mempermasahkannya juga dgn macam macam alasannya yang bahkan bertentangan akal sehat.mecipun tangan Ulama,orang tua,orang orang yang di mulaikan atau di hormati ya sah sah saja.Tidak ada larangan untuk hal semacam itu.kapan saja dan di waktu yang bagaimana juga.
Agama ini mengajarkan adab dan akhlak.mengajarkan tabiat tabiat mulia,santun dan kasih sayang.bukannya mengajarkan permusuhan.saya belum pernah menemukan satu dalil saja yang mengajarkan permusuhan sekalipun berbeda pemahaman.kuncinya kembali kepada adab dan akhlak.Untuk apa beragama jika tdk punya akhlak ??.
Alquran dan hadits itu adalah tuntunan akhlak yang mengarahkan kita hidup nyaman dan mulia.didaamnya mencangkup seluruh tatatan kehidupan umat islam agar menjalani hidup ini dgn hati yang tenang dan jiwa yang lapang.
kalo wahabi sedikt sedikit ini bidah,itu bidah.ini syirik,itu syirik.. itu kafir..maka apa yang di didapat dari semua itu ?? tdk ada selain hanya menciptakan permusuhan di dalam tubuh umat Islam.Nabi sendiri tdk pernah sembarangan menjelekkan umatnya termasuk kaum khawarij pada masanya.jika sudah begini.. lantas akhlak siapa yang di contohkan kaum wahabi ??
Bicara cium tangan janganlah di besar besarkan. Ulama salaf terdahulu jauh lebih mengetahui dasar hukumnya..
Kita ambil contoh sbb:

ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ َﺲُﻧﻮُﻳ ُﻦْﺑ ُﺪَﻤْﺣَﺃ ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ﻲِﺑَﺃ ُﻦْﺑ ُﺪﻳِﺰَﻳ ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ٌﺮْﻴَﻫُﺯ ﻲِﺑَﺃ َﻦْﺑ ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ َﺪْﺒَﻋ َّﻥَﺃ ٍﺩﺎَﻳِﺯ َﻦْﺑ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﺪْﺒَﻋ َّﻥَﺃ ُﻪَﺛَّﺪَﺣ ﻰَﻠْﻴَﻟ ٍﺔَّﻳِﺮَﺳ ﻲِﻓ َﻥﺎَﻛ ُﻪَّﻧَﺃ ُﻪَﺛَّﺪَﺣ َﺮَﻤُﻋ ﻰَّﻠَﺻ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳﺍَﺮَﺳ ْﻦِﻣ َﺹﺎَﺤَﻓ َﻝﺎَﻗ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﺹﺎَﺣ ْﻦَﻤﻴِﻓ ُﺖْﻨُﻜَﻓ ًﺔَﺼْﻴَﺣ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﻒْﻴَﻛ ﺎَﻨْﻠُﻗ ﺎَﻧْﺯَﺮَﺑ ﺎَّﻤَﻠَﻓ َﻝﺎَﻗ ِﻒْﺣَّﺰﻟﺍ ْﻦِﻣ ﺎَﻧْﺭَﺮَﻓ ْﺪَﻗَﻭ ُﻊَﻨْﺼَﻧ ُﻞُﺧْﺪَﻧ ﺎَﻨْﻠُﻘَﻓ ِﺐَﻀَﻐْﻟﺎِﺑ ﺎَﻧْﺆُﺑَﻭ ﺎَﻬﻴِﻓ ُﺖَّﺒَﺜَﺘَﻨَﻓ َﺔَﻨﻳِﺪَﻤْﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ٌﺪَﺣَﺃ ﺎَﻧﺍَﺮَﻳ ﺎَﻟَﻭ ُﺐَﻫْﺬَﻧَﻭ ﺎَﻨْﺿَﺮَﻋ ْﻮَﻟ ﺎَﻨْﻠُﻘَﻓ ﺎَﻨْﻠَﺧَﺪَﻓ ﻰَّﻠَﺻ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻝﻮُﺳَﺭ ﻰَﻠَﻋ ﺎَﻨَﺴُﻔْﻧَﺃ ْﺖَﻧﺎَﻛ ْﻥِﺈَﻓ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻥﺎَﻛ ْﻥِﺇَﻭ

ﺎَﻨْﻤَﻗَﺃ ٌﺔَﺑْﻮَﺗ ﺎَﻨَﻟ ﺎَﻨْﺴَﻠَﺠَﻓ َﻝﺎَﻗ ﺎَﻨْﺒَﻫَﺫ َﻚِﻟَﺫ َﺮْﻴَﻏ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻝﻮُﺳَﺮِﻟ ﺎَّﻤَﻠَﻓ ِﺮْﺠَﻔْﻟﺍ ِﺓﺎَﻠَﺻ َﻞْﺒَﻗ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ُﻦْﺤَﻧ ﺎَﻨْﻠُﻘَﻓ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ﺎَﻨْﻤُﻗ َﺝَﺮَﺧ ﺎَﻨْﻴَﻟِﺇ َﻞَﺒْﻗَﺄَﻓ َﻥﻭُﺭﺍَّﺮَﻔْﻟﺍ َﻥﻭُﺭﺎَّﻜَﻌْﻟﺍ ْﻢُﺘْﻧَﺃ ْﻞَﺑ ﺎَﻟ َﻝﺎَﻘَﻓ ُﻩَﺪَﻳ ﺎَﻨْﻠَّﺒَﻘَﻓ ﺎَﻧْﻮَﻧَﺪَﻓ َﻝﺎَﻗ َﻦﻴِﻤِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ُﺔَﺌِﻓ ﺎَّﻧِﺇ َﻝﺎَﻘَﻓ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Yazid? bin Abu Ziyad, bahwa Abdurrahman bin Abu Laila telah menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar telah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah berada dalam kesatuan militer diantara kesatuan-kesatu an militer Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ia berkata; kemudian orang-orang melarikan diri, dan aku termasuk orang-orang yang melarikan diri. Kemudian tatkala kami nampak, maka kami mengatakan; apa yang akan kita lakukan? Sungguh kita telah lari dari peperangan dan kita kembali dengan kemurkaan. Lalu kami katakan; kita akan masuk Madinah kemudian kita tinggal padanya dan pergi sementara tidak ada seorangpun yang melihat kita. Kemudian kami masuk Madinah, lalu kami katakan; seandainya kita menyerahkan diri kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apabila kita mendapatkan taubat maka kita tinggal di Madinah dan seandainya tidak demikian maka kita akan pergi. Ibnu Umar berkata; kemudian kami duduk menunggu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebelum Shalat Subuh. Kemudian tatkala beliau keluar maka kami berdiri menuju kepadanya dan kami katakan; kami adalah orang-orang yang melarikan diri. Lalu beliau menghadap kepada kami dan berkata: "Tidak, melainkan kalian adalah orang-orang yang kembali berperang." Ibnu Umar berkata; kemudian kami mendekat dan MENCIUM TANGAN BELIAU. Lalu beliau berkata: "Kami adalah kelompok orang-orang muslimin.". (HR.Abu Daud No.2271.sahih)

penjelasan kedua :

ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ َﺲُﻧﻮُﻳ ُﻦْﺑ ُﺪَﻤْﺣَﺃ ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ﻲِﺑَﺃ ُﻦْﺑ ُﺪﻳِﺰَﻳ ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ٌﺮْﻴَﻫُﺯ ﻲِﺑَﺃ َﻦْﺑ ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ َﺪْﺒَﻋ َّﻥَﺃ ٍﺩﺎَﻳِﺯ َﻦْﺑ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﺪْﺒَﻋ َّﻥَﺃ ُﻪَﺛَّﺪَﺣ ﻰَﻠْﻴَﻟ َﻝﺎَﻗ ًﺔَّﺼِﻗ َﺮَﻛَﺫَﻭ ُﻪَﺛَّﺪَﺣ َﺮَﻤُﻋ ﻰَّﻠَﺻ ِّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ْﻦِﻣ ﻲِﻨْﻌَﻳ ﺎَﻧْﻮَﻧَﺪَﻓ ُﻩَﺪَﻳ ﺎَﻨْﻠَّﺒَﻘَﻓ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada kami Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu Ziyad bahwa 'Abdurrahman bin Abu Laila menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar menceritakan kepadanya…lalu ia menyebutkan kisahnya. Ia berkata, "Kami mendekat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kami mencium tangannya.." (HR. Abu Daud No.4546)

penjelasan ketiga :

ﻦَﻋ ٍﻞْﻴَﻀُﻓ ُﻦْﺑ ُﺪَّﻤَﺤُﻣ ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ﻲِﺑَﺃ ِﻦْﺑ ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ِﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ َﺪﻳِﺰَﻳ َﺪَﻳ َﻞَّﺒَﻗ ُﻪَّﻧَﺃ َﺮَﻤُﻋ ِﻦْﺑﺍ ِﻦَﻋ ﻰَﻠْﻴَﻟ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ِّﻲِﺒَّﻨﻟ

ﺍ Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Yazid dari Abdurrahman bin Abu Lailai dari Ibnu Umar, bahwa ia pernah mencium tangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.." (HR. Ahmad No.4520)

penjelasan keempat :

ﺔَﺒْﻴَﺷ ﻲِﺑَﺃ ُﻦْﺑ ِﺮْﻜَﺑ ﻮُﺑَﺃ ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ٍﻞْﻴَﻀُﻓ ُﻦْﺑ ُﺪَّﻤَﺤُﻣ ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ِﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ ٍﺩﺎَﻳِﺯ ﻲِﺑَﺃ ُﻦْﺑ ُﺪﻳِﺰَﻳ ِﻦْﺑﺍ ْﻦَﻋ ﻰَﻠْﻴَﻟ ﻲِﺑَﺃ ِﻦْﺑ ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ِّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ َﺪَﻳ ﺎَﻨْﻠَّﺒَﻗ َﻝﺎَﻗ َﺮَﻤُﻋ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu Ziyad dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ibnu Umar dia berkata, "Kami mencium tangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.." (HR. Ibnu Majah No.3694)

penjelasan kelima :

ﺲَﻧَﻻ َﻝﺎﻗ ,ْﻥﺎَﻋْﺪَﺟ ِﻦْﺑﺍ ِﻦَﻋ ,ْﻢَﻌَﻧ: َﻝﺎﻗ َﻙِﺪَﻴِﺑ َّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ َﺖْﺴَﺴَﻣَﺍ ﺎَﻬﻠَﺒﻘﻓ

Artinya : dari Ibnu Jad’an ia berkata kepada Anas bin Malik, apakah engkau pernah memegang Nabi dengan tanganmu ini ?. Sahabat Anas berkata : ya, lalu Ibnu Jad’an mencium tangan Anas tersebut. (HR. Bukhari dan Ahmad)
penjelasan keenam :
ﺎًّﻴِﻠَﻋ ُﺖْﻳﺃَﺭ : َﻝﺎﻗ ٍﺐْﻴَﻬُﺻ ْﻦَﻋ ِﻪْﻴَﻠْﺟِﺭَﻭ ْﺱﺎَّﺒَﻌﻟﺍ َﺪَﻳ ﻞّﺒﻘُﻳ.
Artinya : Dari Shuhaib ia berkata : saya melihat sahabat Ali mencium tangan sahabat Abbas dan kakinya. (HR. Bukhari)

Atas dasar hadits-hadits tersebut di atas para ulama menetapkan hukum sunah mencium tangan, ulama, guru, orang shaleh serta orang-orang yang kita hormati karena agamanya.
mari kita ambil contoh pendapat ulama sbb:
. Ibnu Hajar al-Asqalani. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani telah menyitir pendapat Imam Nawawi sebagai berikut

: ُﻞْﻴِﺒﻘﺗ : ْﻱِﻭﺍَﻮَّﻨﻟﺍ ْﻡﺎَﻣِﻻﺍ َﻝﺎﻗ ِﻪِﺣَﻼَﺻَﻭ ِﻩِﺪْﻫُﺰﻟِ ِﻞُﺟَّﺮﻟﺍ ِﺪَﻳ َﻚِﻟﺍﺫ ِﻮْﺤَﻧ ْﻭَﺍ ِﻪِﻓَﺮﺷ ْﻭَﺍ ِﻪِﻤْﻠِﻋَﻭ ُﻩَﺮْﻜُﻳ َﻻ ِﺔَّﻴِﻨْﻳِّﺪﻟﺍ ِﺭْﻮُﻣُﻻْﺍ َﻦِﻣ ُّﺐَﺤَﺘْﺴُﻳ ﻞَﺑ.

Artinya : Imam Nawawi berkata : mencium tangan seseorang karena zuhudnya, kebaikannya, ilmunya, atau karena kedudukannya dalam agama adalah perbuatan yang tidak dimakruhkan, bahkan hal yang demikian itu disunahkan. Pendapat ini juga didukung oleh Imam al- Bajuri dalam kitab “Hasyiah”,juz,2 ,halaman.116. 2.
Sayyidinaa Abdullah bin Abbas ra. adalah salah seorang ahlul bait. Ketika Sayyidinaa Zaid bin Tsabit ra. selesai menyalatkan jenazah, seseorang mengambil kuda beliau. Sayyidinaa Abdullah bin Abbas ra. mengambil alih dari orang itu, lalu memegang kendali kuda itu dan menuntunnya untuk diserahkan kepada pemiliknya. Sayyidinaa Zaid bin Tsabit ra. berkata kepada beliau, "Wahai, sepupu Rasulullaah saww., mengapa engkau berbuat demikian?" Beliau menjawab, "Beginilah kami diperintah untuk menghormati para ulama kami." Sayyidinaa Zaid bin Tsabit ra. segera mencium tangan beliau dan berkata, "Beginilah kami diperintah untuk memuliakan ahlul bait Rasulillaah saww.".

Nah dari point poit diatas maka di mananya tidak boleh ?
pada akhirnya saya mau katakan singkat saja. ajarkanlah kepada anak-anak kalian dalam mencium tangan yang benar dan untuk belajar menghormati orang tua dan orang-orang yang dimulyakan Allah dan Rasulnya.dan Biarkan tetangga sebelah kita dgn tuduh tuduhan mereka. Kita ini membela diri karna di cap sesat. dgn alasan ahlul bidah. Dengan paham bidah semuanya adalah sesat maka kita ini baik langsung maupun tidak dituduh SESAT. intaha.

Kingstones street 7 mei 2015
by. Von Edison Alouisci
visit My pages: Von Edison Alouisci
CLICK: LIKE OR: DONT LIKE
GAMBAR : Kalo wahabi tidak suka kita mencium tangan Ulama dan orang yang kita sayangi maka biarkan saja wahabiyun wahabiyun memberi contoh mencium photo raja saud. sang khilafah wahabi mereka.paham ??
tag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar