Khusus Akhwat Salapi Wahabi
Badai’ul_fawaid_602 Pasal Tentang Onani(menggapai kenikmatan)
Jika seorang wanita tidak bersuami yang syahwatnya memuncak, maka sebagian ulama kami berkata, “Boleh baginya mengambil kulit lunak yang berbentuk batang dzakar atau mengambil ketimun atau terong berukuran mini lalu ia masukkan ke dalam (-ma’af-red ) kemaluannya.
FATWA ONANI WAHABI INI BIDAH APA SESUAI SUNNAH DAN QURAN ??
fatwa di bawah ini yang disajikan oleh ULAMA andalan Wahhabi Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya Badai’ul Fawaid:
fatwa di bawah ini yang disajikan oleh ULAMA andalan Wahhabi Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya Badai’ul Fawaid:
Perhatikan DALIL agama salafy wahabi dalam (PERCOLIAN) ISTIMNA fatwa di
bawah ini yang disajikan oleh ULAMA Wahhabi SalafY Ibnu Qayyim
al-Jauziyah dalam kitabnya Badai’ul Fawaid:
فصل الاستمناء.................
Pasal Tentang Istimna’ [Onani]
“Jika seorang wanita tidak bersuami yang syahwatnya memuncak, maka sebagian ulama kami (ULAMA WAHABI) berkata, “Boleh baginya mengambil kulit lunak yang berbentuk batang dzakar atau mengambil ketimun atau terong berukuran mini lalu ia masukkan ke dalam (ma’af) kemaluannya.”
بدايع الفوائد ٦٠٢
فصل الاستمناء................. .. وإن كانت امرأة لا زوج لها واشتدت غلمتها
فقال بعض أصحابنا يجوز لها اتخاذ الاكرنبج وهو شيء يعمل من جلود على صورة الذكر فتستدخله المرأة أو ما أشبه ذلك من قثاء وقرع صغار
Pasal Tentang Istimna’ [Onani]
“Jika seorang wanita tidak bersuami yang syahwatnya memuncak, maka sebagian ulama kami (ULAMA WAHABI) berkata, “Boleh baginya mengambil kulit lunak yang berbentuk batang dzakar atau mengambil ketimun atau terong berukuran mini lalu ia masukkan ke dalam (ma’af) kemaluannya.”
[Badai’ul Fawaid halaman 602 ]
coba anda cermati sendiri. apa tidak nyeleneh ??
bukankah jika tidak kuat melawan hawa naspu adalah dengan Puasa ??
apa penilaian anda ??
coba anda cermati sendiri. apa tidak nyeleneh ??
bukankah jika tidak kuat melawan hawa naspu adalah dengan Puasa ??
apa penilaian anda ??
Buat pengetahuan saja
Catatan ;
Ibnu Qayyim al-Jauziyah << Murid Ibnu Taimiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar