Rabu, 11 Januari 2017

Imam Syafi'i di fitnah tri tauhit oleh wahabi

{Bukti gambar buku scan}.




☆☆ FITNAH TERHADAP IMAM ASY-SYAFI'I ☆☆
Aksi Kebobrokan Akhlaq kelompok Wahabi Talafi bukan hanya Memakai NAMA ASY-SYAFI'I.....
Tetapi Mereka juga Berani Melakukan Fitnah Keji, dengan mengatakan bahwa Imam Asy-Syafi'i
Mengakui/Menetapkan Pembagian Tauhid Menjadi Tiga (3).
(Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, dan Tauhid Asma wa Shifat )
Dengan secara Langsung mereka menfitnah Imam Syafi'i mengakui Aqidah Mujassimah.
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.
Di dalam sebuah buku "MANHAJ SALAFI IMAM SYAFI'I"
Yang ditulis oleh:
Ustadz Yusuf Mukhtar Sidawi,
Dengan kata pengantar Dr Arifin Baderi dan Dr Nur Ihsan dari Jember.
Berikut kami tukilkan potongan tulisan yang berisi fitnah yang mengatasnamakan Imam Syafi’i dalam buku itu:
(Halaman 60)
Imam Syafi’i menetapkan pembagian tauhid menjadi tiga
Berdasarkan penelitian yang saksama terhadap dalil-dalil al-Qur’an dan hadits Nabi SAW, para ulama menyimpulkan bahwa tauhid dibagi menjadi:
1. Tauhid Rububiyyah,
2. Tauhid Uluhiyyah,
3. Tauhid Asma wa Shifat.
Pembagian tauhid ini bukanlah perkara baru (baca: bid’ah) apalagi menyerupai agama trinitas, tetapi pembagian ini berdasarkan penelitian terhadap dalil. Hal ini persis dengan pembagian para ulama ahli bahasa yang membagi kalimat menjadi tiga: isim, fi’il, dan huruf.
Bahkan banyak sekali ayat-ayat yang menggabung 3 macam tauhid ini bagi orang yang mau mencermatinya
seperti Firman Allah Swt:

رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ ۚ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا

Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia
(yang patut disembah)?
~ QS:Maryam, 65 ~

■ Dan Pada Halaman 62.
Mereka menukil perkataan Imam Syafi'i Bahwa :
Beliau Yang menunjukkan pembagian tersebut,
Cukuplah di antaranya ucapan Imam al-Syafi’i tatkala berkata:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرَ ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ … وَلاَ يَبْلُغُ الْوَاصِفُوْنَ كُنْهَ عَظَمَتِهِ الَّذِيْ هُوَ كَمَا وَصَفَ نَفْسَهُ وَفَوْقَ مَا يَصِفُهُ بِهِ خَلْقُهُ

“Segala puji hanya bagi Allah yang menciptakan langit-langit dan bumi, dan menjadikan kegelapan dan cahaya kemudian orang-orang kafir menyimpang …
Dan orang-orang yang menyifatkan hakikat keagungan-Nya tidak akan bisa sampai seperti apa yang Dia sifatkan pada diri-Nya dan lebih dari apa yang disifatkan oleh makhluk-Nya.”
(Al-Imam al-Syafi’i, al-Risalah, hlm 101).

~ Ucapan beliau “yang menciptakan langit dan bumi” adalah tauhid rububiyyah.
~ Ucapan beliau “kemudian orang-orang kafir menyimpang” adalah tauhid uluhiyyah, karena penyimpangan mereka bukan pada tauhid rububiyyah, melainkan dalam uluhiyyah..
~ Ucapan beliau “orang-orang yang menyifatkan tentang keagungan-Nya” adalah tauhid asma’ wa shifat.
(MSIS hlm 62).

■■ Itulah satu dari sekian banyak bukti bagaimana Wahabi Talafi menghalalkan segala cara untuk menyebarkan pahamnya sampai-sampai melakukan Fitnah dan Kebohongan kepada para Ulama salaf Ahlussunnah Wal Jama’ah.
TIDAKA ADA SATU ULAMA SALAF DARI AHLI SUNNAH WAL JAMA'AH, BAIK IMAM SYAFI'I ATAU YANG LAINNYA MEMBAGI TAUHID MENJADI TIGA (3) SEPERTI DIATAS.
SEBAB MEMBAGI TAUHID MENJADI TIGA (3) SEPERTI ITU ADALAH AQIDAH SESAT KELOMPOK WAHABI TALAFI.
——————————————————————————
☆☆☆

● Bisa dilihat dan dibuktikan di dalam kitab tauhid
“AL-KAWKABUL AZHAR SYARAH AL-FIQHUL AKBAR “ karya Imam Syafi’i sebagai berikut:

قال الشافيع رحمه الله تعالى ( فان قيل : أليس قد قال الله تعالى
( الرحمن على العرش استوى ) يقال ان هذه الأية من المتشابهات
و الذي نختار من الجواب عنها و عن أمثالها لمن لا يريد التبحر فى العلم أن يمر بها كما جاءت و لا يبحث عنها و لا يتكلم فيها لأنه لا يأمن من الوقوع فى ورطة التشبيه اذا لم يكن راسخا فى العلم .

و يجب أن يعتقد فى صفات الباري تعالى من ذكرناه و أنه لا يحويه مكان و لا يجري عليه زمان منزه عن الحدود و النهايات مستغن عن المكان و الجهات و يتخلص من الهالك و الشبهات .

و لهذا المعنى زجر مالك رحمه الله رجلا حين سأله عن هذه الأية فقال : الاستواء مذكور و الكيفية مجهولة و الايمان به واجب و السؤال عنه بدعة ثم قال : و ان عدت الى مثله أمرت بضرب رقبته . أعاذنا الله و اياكم من التشبيه


Berkata Imam Syafi’i, semoga Allah Ta’ala merahmatinya: (Maka seandainya dikatakan: Tidakkah Allah ta’ala berfirman:

الرجمن على العرش استوى


Dikatakan bahwa ayat ini bagian dari ayat mustasyabbihat (ayat yang samar untuk mengetahui maksud dan tujuannya dan perlu penjelasan dari pakar tafsir Al-Qur’an).

Adapun jawaban yang kami pilih dari ayat mutasyabbihat dan keasamaan-kesamaannya ini berlaku bagi orang yang tidak mau mendalami ilmunya agar melewatinya seperti apa adanya ayat dan tidak perlu membahas dan membicarakan ayat ini.
Karena, hal ini tidak akan aman untuk terjatuh ke dalam lumpur “Tasybih”,
Yakni menyamakan Allah dengan makhluk apabila bukan dari golongan orang-orang yang dalam ilmunya.
Dengan demikian....
Wajib bagi setiap muslim yang mukallaf untuk mengi’tiqadkan atau meyakinkan perkara di dalam sifat-sifat Dzat Maha Pencipta (Allah) ta’ala seperti apa yang telah kami terangkan,
Di mana Allah ta’ala Tidak Diliputi Oleh Tempat dan Tidak Berlaku Zaman Bagi-Nya.
Juga, Dia Maha Dibersihkan dari Segala Batasan, dan Ujung dan Tidak Butuh Kepada Tempat dan Arah.
Dia Maha Selamat dari Segala bentuk Kerusakan dan Keserupaan.
Oleh karena dengan adanya makna ayat ini, maka Imam Malik melarang kepada seseorang untuk menanyakan tentang ayat ini.
Beliau berkata: Al-Istiwa’ sesuatu yang sudah disebut. Kaifiat (pertingkah) sesuatu yang samar.
Iman dengan ayat ini wajib.
Dan, bertanya tentang ayat ini bid’ah.
Kemudian, beliau berkata:
"Seandainya engkau kembali menanyakan kepada semitsal ayat ini,
Maka aku memerintahkan supaya engkau menepuk lehermu.
Semoga Allah melindungi kita dan kalian untuk tidak menyamakan Allah dengan makhluk....!!!.
{Keterangan dari kitab “Al-Kawkab Al-Azhar Syarah Al-Fiqhu Al-Akbar”, karya Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i, halaman 68, cetakan “Darul Fikr”, Beirut – Libanon.}

■■ Kita harus paham bahwa masalah Tauhid/Aqidah merupakan masalah Ushul, yang wajib berdasarkan
Dalil Qoth’i (pasti).
Dan kita Harus Tahu Kelompok Wahabi Talafi
TIDAK MEMPUNYAI DALIL QOTH'I Baik dari Al-Qur'an dan Al-Hadist untuk menjadikan Dasar Pembagian Tauhid menjadi Tiga (3) tsb.
Itula Kelicikan dan Kebobrokan Akhlaq mereka Hingga berani membawa Nama dan Menfitnah Imam Syafi'i untuk Memperkuat Aqidahnya.
Dan Akhirnya akan menuduh dan menvonis kaum Beriman Sebagai Sebagai Musyrik.

● Sebagai contoh dalam masalah tauhid asma wasifat...
Dimana kelompok Wahabi Talafi ingin mengeluarkan faham Asy’ariah dari kelompok kaum muslimin yang benar.
khususnya berkenaan dengan ayat-ayat Sifat atau ayat-ayat Mutasabihat yang berkaitan dengan masalah Boleh Tidaknya Ta’wil.
Dan WAHABI TALAFI Membagi Tauhid kepada tiga (3) bagian ini adalah :
Pendapat Kaum Jahil dari kaum Musyabbihah masa sekarang,
Mereka mengaku datang sebagai penegak Tauhid untuk memberantas Bid’ah, Namun sebenarnya mereka adalah orang-orang yang membawa Bid’ah.
Mereka adalah kelompok yang terjerumus dalam Aqidah Tasybih dan Tajsim yang menyamakan Allah SWT dengan makhlukNya.

Wallohu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar