Minggu, 08 Januari 2017

Membaca yasin untuk mayat menurut wahabi vs ASWAJA



*MEMBACA SURAH YASIN MENURUT WAHABI VERSUS ASWAJA*
.
To The Point
.
Surat ‘Yasin’ termasuk surat Al-Qur’an Makkiyah yang agung. Bilangan ayatnya ada delapan puluh tiga ayat. Ayat-ayatnya pendek dan sangat mengena di hati orang mukmin.
.
Nah yang menjadi persoalannya adalah acuan sumber data tentang surat yasin ini berbeda antara wahabi dan aswaja dan menghukuminya.. dan akibatnya bisa kita lihat bahwa kaum wahabi ini mengejek aswaja dgn mengatakan membaca yasin pada kasus tertentu adalah salah karna acuan mereka berdasarkan penilaian ulama mereka yang merupakan ulama abad modern
.
1.HADITS PERTAMA :
.
*A.VERSI WAHABI*
.
Hadits “Siapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mencari keridhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”Diriwayatkan oleh Thabrani
.
Hadits ini Lemah menurut wahabi
.
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan As-Shaghir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim. Kata Imam Bukhari, ia munkarul hadits. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak ada apa-apanya (tidak kuat). (kitab Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I : 464-465.
*kitab andalan wahabi*
.
*B.VERSI ASWAJA*
.
pertama :
.
“Barangsiapa membaca (surat) Yasin pada malam hari dengan mengharap keridoan Allah, ia akan diampuni (dosanya).”
.
Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam “Shahih”nya, Ibnus Sunni dalam “Amalul Yaumi wal Lailah”, Al Baihaqi dalam “Syuabul Iman” dan lain-lain *( banyak kitab)*
.
Imam Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya tentang hadits ini, “Sanadnya bagus.”
.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya “Nataijul Afkar fi Takhriji Ahaditsil Adzkar” (kitab aswaja original ) berkata tentang hadits tersebut:
.

هذا حديث حسن

.
“Ini adalah hadits hasan.”
.
Imam Suyuthi mengatakan tentang hadits ini:
.

هذا إسناد على شرط الصحيح

.
“Ini adalah sanad yang sesuai standar shahih.” (Sumber: Kitab “Al-La’ali Al-Mashnu’ah” karya Imam Suyuthi.kitab original aswaja)
.
Hadits fadilah Yasin juga dinilai shahih oleh As-Suyuthi dalam kitab Tadrib ar-Rawi (Juz 1 hlm. 341-342) dan As-Syaukani dalam Al-Fawaid al-Majmu’ah (hlm. 269).
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dalam Ar-Ruh (hlm. 187) mengatakan:
“Dari Hasan bin Haitsam berkata: Aku mendengar Abu Bakar At-Thusi berkata: “Ada seorang laki-laki yang rutin mendatangi makam ibunya dan membaca surat Yasin di makam ibunya. Kemudian berkata: “Ya Allah, apabila Engkau berikan pahala bagi surat ini, maka jadikanlah pahalanya bagi semua penghuni kuburan ini”. Pada hari jumat berikutnya, seorang wanita datang dan berkata kepada laki-laki itu: “Kamu Fulan bin Fulanah?”. Ia menjawab: “Ya”. Wanita itu berkata: “Aku punya anak perempuan yang telah meninggal. Lalu aku bermimpi melihatnya duduk-duduk di pinggir makamnya. Aku bertanya: “Kamu kok bisa duduk-duduk di sini?”. Putriku menjawab: “Sesungguhnya Fulan bin Fulanan datang ke makam ibunya. Ia membaca surat Yasin dan pahalanya dihadiahkan kepada semua penghuni makam ini. Kami dapat bagian rahmatnya. Atau kami diampuni dan semacamnya”.
.
Imam Syaukani berkata:
.

حديث من قرأ يس ابتغاء وجه الله غفر له رواه البيهقي عن أبي هريرة مرفوعا وإسناده على شرط الصحيح وأخرجه أبو نعيم وأخرجه الخطيب فلا وجه لذكره في كتب الموضوعات

.
“Hadits: Barangsiapa membaca Yasin dengan mengharap ridho Allah, ia akan diampuni. Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Abu Hurairah secara marfu’ dan sanadnya sesuai standar Shahih. Diriwayatkan juga oleh Abu Nu’aim dan Al-Khathib. Maka, tidak ada alasan memasukkan hadits tersebut ke dalam kitab hadits-hadits maudhu’ (palsu).”
.
(Sumber: Al-Fawaid Al-Majmu’ah karya Imam Syaukani 1/303 Bab Fadhlul Qur’an, Maktabah Syamilah)
.
Sayyiduna Jund ibn Abdullah (radiyAllahu ‘anhu) meriwayatkan bahwa Rasulullah (sallAllahu ‘alayhi wasallam) bersabda,
.
Kedua : “Barangsiapa membaca Surah Yaseen pada malam hari dengan niat mencari ridha Allah, dosa-dosanya akan diampuni.” (Kitab Muwattha’ Imaam Maalik).
.
Imaam ibn Hibbaan mengklasifikasikan hadits ini sebagai Sahiih, lihat Sahiih ibn Hibbaan Juz 6 halaman 312, ( lihat juga at-Targhiib juz 2 halaman 377).
Riwayat serupa oleh Sayyiduna Abu Hurayrah (radhiyAllahu ‘anhu) juga telah dicatat oleh Imaam Abu Ya’ala dalam Musnad beliau dan Hafiz ibn Katsir telah mengklasifikasikan rantai periwayatnya (Sanad) sebagai “Baik” (Hasan) (lihat Tafsiir Ibn Katsiir Juz 3 halaman 570).
Berdasarkan riwayat ini, Allamah Munaawi (rahmatullah ‘alayh) telah menganalisis bahwa barangsiapa hendak membaca Surah Yasin di pagi hari, juga akan diampuni dosanya, Insya Allah. (Lihat kitab Faydhul Qadiir, juz 6, halaman 259).
.
*2. HADITS KEDUA*
.
*A.VERSI WAHABI*
.
Artinya: “Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang akan mati di antara kamu.” riwayat Ibnu Ibnu Abi Syaibah
.
.
Hadits ini Lemah menurut wahabi
.
Diantara yang meriwayatkan hadits ini adalah Ibnu Abi Syaibah (4:74 cet. INDIA), Abu Daud No. 3121. Hadits ini lemah karena Abu Utsman, di antara perawi hadits ini adalah seorang yang majhul (tidak diketahui), demikian pula dengan ayahnya. Hadits ini juga mudtharib (goncang sanadnya/tidak jelas).
.
*B.VERSI ASWAJA :*
.
“Bacakanlah surat Yasin atas orang yang hampir mati di antara kamu.” Riwayat Abu Dawud dan Nasa’i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban. (Bulughul Maram karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani)
.
Imaam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dengan sanad beliau dari Safwaan bahwa ia berkata,
“Para ulama biasa berkata bahwa jika Yasin dibaca oleh orang yang tengah maut, Allah akan memudahkan maut itu baginya.” (Lihat Tafsiir Ibn Katsir juz 3 halaman 571)
Imam Syaukani berkata dalam “Al-Fathur Rabbani” tentang hadits tersebut:
.

والتنصيص على هذه السورة إنما هو لمزيد فضلها وشرفها

.
“Disebutkannya nama surat tersebut hanya dikarenakan oleh adanya keutamaan dan kemuliaan yang lebih padanya.”
Apakah itu mencakup orang yg hampir mati saja ato termasuk yg sudah mati?
.
Dalam At-Taysiir, Al-Munawi berkata:
.

وفي رواية ذكرها ابن القيم عند ( موتاكم ) أي من حضره الموت من المسلمين لأنّ الميت لا يقرأ عليه

.
“..dalam riwayat yang disebutkan Ibnul Qayyim: yang dimaksud “mautakum” adalah muslim yang akan meninggal dunia, karena mayyit tidak perlu lagi dibacakan.”
Kemudian beliau mengatakan:
.

أو المراد اقرؤها عليه بعد موته والأولى الجمع

.
“Atau bisa juga maksudnya adalah bacakanlah setelah kematiannya. Yang paling utama adalah digabungkan.”
Berarti dibaca sebelum dan setelah meninggal.
.

قال ابن القيم وخص يس لما فيها من التوحيد والمعاد والبشرى بالجنة لأهل التوحيد وغبطة من مات عليه لقوله يا ليت قومي يعلمون

.
Ibnul Qayyim mengatakan, “Dikhususkannya Yasin karena di dalamnya terkandung ajaran tauhid, tempat kembali, berita gembira tentang surga untuk ahli tauhid dan kegembiraan orang yang meninggal di atas tauhid karena firman-Nya, “Seandainya kaumku mengetahui…” (At-Taysiir 1/390)
.
Adapun membaca do’a atau kalimat lainnya di tengah-tengah surat yasin atau surat yang lain, hukumnya sunnat apbila do’a atau kalimat-kalimat tersebut relevan (ada keterkaitan) dengan tuntutan makna ayat/surat yang dibaca itu. Tersebut dalam kitab Ihya’ Ulumiddin juz I hal. 279 :
.

وَفِيْ أَثْنَاءِ الْقِرَاءَةِ إِذَا مَرَّ بِآيَةِ تَسْبِيْحٍ سَبَّحَ وَكَبَّرَ، وَإِذَا مَرَّ بِآيَةِ دُعَاءٍ وَاسْتِغْفَارٍ دَعَا وَاسْتَغْفَرَ، وَإِنْ مَرَّ بِمَرْجُوٍّ سَأَلَ، وَإِنْ مَرَّ بِمَخُوْفٍ اسْتَعَاذَ. يَفْعَلُ ذَلِكَ بِلِسَانِهِ أَوْ بِقَلْبِهِ.

.
“Di tengah-tengah membaca Al-Qur’an, ketika seseorang melewati suatu ayat yang berisi mensucikan Allah, dia bertasbih dan bertabir, ketika melewati ayat yang berisi permohonan dan minta ampunan, dia berdo’a dan beristighfar, ketika melewati ayat yang berisi harapan dia mengajukan permohonan dan ketika melewati ayat yang berisi hal-hal yang menakutkan, dia memohon perlindungan. Itu semua dia lakukan dengan ucapan lisannya atau digerakkan dalam hatinya”.
.
Berdo’a di tengah bacaan Al-Qur’an juga pernah dilakukan oleh Nabi SAW. sebagaimana tersebut dalam hadits riwayat Imam An-Nasa’ai :
.

عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ صَلَّى إِلَى جَنْبِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَقَرَأَ فَكَانَ إِذَا مَرَّ بِآيَةِ عَذَابٍ وَقَفَ وَتَعَوَّذَ وَإِذَا مَرَّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ وَقَفَ فَدَعَا وَكَانَ يَقُولُ فِى رُكُوعِهِ: سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ. وَفِى سُجُودِهِ: سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى.

.
“Diriwayatkan dari sahabat Hudzaifah ra. bahwa dia melakukan shalat malam di samping Rasulullah SAW. beliau membaca surat ketika sampai pada ayat yang menerangkan adzab, beliau berhenti dan meminta perlindungan dan ketika sampai pada ayat yang menerangkan rahmat beliau berhenti dan berdo’a meminta rahmat, ketika ruku’ beliau membaca Subhana Rabbiyal Adzimi, dan ketika sujud beliau membaca Subhana Rabbiyal A’la”. (HR. Nasa’i)
.
Jika wahabi sering bermotto "MESTI HADITS SAHIH" maka hukum sahih berdasarkan pendapat siapa ?? Albani ?? Albani cuma hapal hadits "kullu bidah dlolalah" sama dgn pemujanya !
.
Nah coba lihat dengan dua hal berbeda ini wahabi sudah berani beraninya menghukumi aswaja ahlul bidah sesat.padahal sumber mereka hanya dari satu sisi saja tidak melihat keseluruhan dalil.Cuma Albani kok diandalkan.
.
Jika begini apakah wahabi sudah sangat yakin diri mereka benar ?.
.
jawabnya tentu saja belum.
.
karna faktanya ada hujjah lain yang juga tdk bisa dipandang ringan karna mereka yang berpendapat adalah Ulama Ulama salaf,tokoh tokoh mumpuni Bukannya pendapat ulama ulama wahabi anyaran abad modern macam albani yang mati tahun 1999,sepuluh hadits saja tidak hapal ! saya berani mengatakan bahwa albani muhadits PALSU dan menghukumi hadits juga PALSU !
.
Tidak ada haknya wahabi melarang orang baca yasin.jika larang larang sedangkan orang punya statement sendiri maka ini sama saja dgn adab perbuatan orang qurais masa jahiliyah dan kaum khawarij yang mulutnya usil pada amal ibadah orang di luar golongan mereka.
.
Silahkan saja jika wahabi tidak suka membacanya tapi wahabi tidak punya hak melarang orang di luar golongan mereka untuk membacanya baik ketika tahlilan (membacanya malam hari) atau ketika orang menjelang wafat atau sesudahnya.
.
Dan silahkan kalo nurut wahabi haditsnya dlaif dan alergi di gunakan.kami gunakan hadts sahih dengan redaksi periwayatan yang berbeda. serupa tapi tidak sama .ini saja.Intaha
.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar