(10 SlideShares)
Transcript
- 1. Pentakfiran dan Penyesatan Wahabi Terhadap Ummat Disusun oleh: Tim Himmah Salaf (www.himmahsalaf.org) Kajian ilmiah disertai bukti-bukti scan kitab dan terjemahan
- 2. Bidah Murtad Kafir Ahli Neraka Halal Darah
- 3. Dalam kitab Tarikh Najd: 13, Ibn Ghannam menyebutkan kondisi kaum muslimin sebelum Muhammad bin Abdul Wahhab berdakwah sebagai berikut : Wahhabi Memvonis MAYORITAS Muslim telah syirik dan jahil!!
- 4. Terjemah: “ Keadaan kaum muslimin sebelum tegaknya dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab: Konon mayoritas umat muslim di kurun 12 Hijriah telah jatuh pada kesyirikan dan kembali pada kejahiliahan. Telah padam cahaya petunjuk dalam diri mereka akibat kebodohan yang mendominasi mereka dan telah dikuasai oleh hawa nafsu dan kesesatan. Maka mayoritas kaum muslimin itu telah mencampakkan kitab Allah ke punggung mereka, mengikuti apa yang dilakukan datuk-datuk mereka dari kesesatan. Mayoritas kaum muslimin itu menyangka datuk mereka lebih mengetahui kebenaran dan lebih mengetahui jalan kebenaran “ (Tarikh Najd : 13) Keterangan: Yang wahabi maksud dengan kesyirikan adalah berziarah kepada makam-makam orang-orang shalih dan bertawassul kepada para nabi dan orang shalih baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Lihat bagaimana kaum wahabi begitu berani memvonis demikian, padahal saat itu banyak para ulama yang melakukan perbuatan-perbuatan tersebut dan juga tidak menysirikkan kaum muslimin yang melakukan hal itu.
- 5. “ Dan sungguh kesesatan ini telah menyebar luas dan menyeluruh kepada negeri-negeri kaum muslimin “ (Tarikh Najd : 14) *) Penjelasan: Kalimat ‘AMMA bermakna merata dan menyeluruh ditambah kalimat KAAFFAH sebagai keadaan yang bermakna mencangkup secara keseluruhan. Artinya sebelum kedatangan dakwah Muhamamad bin Abdul Wahhab seluruh negeri kaum muslimin telah musyrik dan sesat tanpa terkecuali dan hanya golongan wahabi yang bertauhid. Na’udzu billah!!! Wahabi Memvonis Sesat Kepada Seluruh Negeri- Negeri Kaum Muslim!! Pada halaman berikutnya di Tarikh Najd: 14, Ibn Ghannam menyatakan:
- 6. Wahabi Memvonis Syirik dan Kafir kepada para Ulama!! Kaum wahabi bukan hanya memvonis syirik dan sesat kepada kaum awam muslimin saja saat itu, tapi mereka juga memvonis syirik bahkan kafir kepada para ulamanya! “ Maka renungkanlah apa yang disebutkan imam ini (Muhammad bin Abdul wahhab) tersebut dari berbagai macam kesyirikan besar (menyebabkan murtad) yang terjadi di zaman beliau yang dilakukan orang-orang yang mengaku ma‟rifah dan din (ulama) dan dari orang-orang yang menyandang fatwa (Mufti) dan kepenguasaan (penguasa). Akan tetapi syaikh telah memperingatkan mereka atas yang demikian dan menjelaskan bahwa ini termasuk kesyirikan yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya. Maka sadarlah orang yang mau menerima peringatan itu, berrtaubat pada Allah dan mengetahui kesyirikan, kesesatan dan penolakan kebenaran yang terjadi “ (Ibn Ghannam, Tarikh Najd : 69)
- 7. Wahabi Memvonis Syirik Kepada Pengikut Madzhab-Madzhab Kitab Al-Din al-Khalish, Muhammad Shidiq al-Qanuji (Beirut: Dar al-Kutub al- Ilmiyah, Juz I hal. 140) Al-Qanuji (Ulama Wahabi) mengatakan: “Taqlid terhadap madzhab-madzhab adalah syirik”. Jadi, menurutnya seluruh umat Islam pada sekarang itu kufur karena mereka penganut madzhab yang empat. Menurut wahabi, mereka semua orang kafir. Na’dzubillah!!
- 8. Wahabi Mengkafirkan Seluruh Penduduk Mesir, Irak, Amman, Syam, dan Yaman “Penduduk Mesir kafir karena mereka menyembah Ahmad al-Badawi. Penduduk Irak dan Amman kafir karna mereka menyembah Abdul Qadir Al-Jilani, dan Penduduk Syam kafir karna mereka menyembah Ibn „Arabi, demikian juga penduduk Nejd dan Hijaz sebelum munculnya dakwah Wahabi dan begitu juga penduduk Yaman juga kafir” (Lihat catatan kaki kitab Fath al-Majid yang ditulis oleh Ibn Baz, cetakan Dar Ulin Nuha, hal. 216-217)
- 9. Wahabi Mengkafirkan Orang Yang Membaca Dzikir Shalawat 10000x atau Laa Ilaaha illallah 1000x Husam al-’Aqqad wahabi yang anti dzikir dalam kitab Halaqat Mamnu’ah mengkafirkan orang yang membaca Dzikir Shalawat sebanyak 10000 kali atau membaca Dzikir Laa Ilaaha Illallah 1000 kali. (Lihat Kitab (Halaqat Mamnu’ah, Thantha: Dar al
- 10. Wahabi Memvonis Murtad dan Musyrik kepada Al-Imam Fakhruddin Ar-Raazi Dalam kitab Ad-Durar al-Saniyyah fi al- Ajwibah al-Najdiyyah, Cetakan Dar al- Qasim, vol.10, hal.355 , Abdurrahman bin Hasan (cucu Muhammad bin Abdul Wahhab) menjelaskan ihwal keburukan orang-orang Yahudi, Nasrani dan orang-orang Musyrik. Namun ia merasa kurang jika tidak ikut memvonis Murtad serta Musyrik terhadap Al-Imam Fakhruddin Al- Raazi, seorang ulama besar ahli tafsir abad kelima Hijriyah. Na’udzubillah!! Lihat
- 11. Artinya: “Ada hal yang lebih buruk dari itu semua yaitu dari kalangan mereka (orang-orang kafir) ada yang menuliskan karya -yang termasuk- dalam agama orang-orang musyrik dan murtad dari agama Islam, sebagaimana halnya al-Razi menulis bukunya tentang penyembahan gugusan bintang dan dia (al-Razi) menggunakan dalil-dalil untuk -mendukung- kebaikan dan manfaat dari karyanya sekaligus dia menganjurkan untuk hal itu (mempelajari dan mengambil manfaatnya). Hal ini -seperti apa yang dilakukan al-Razi- berdasarkan kesepakatan umat muslim adalah murtad dari agama Islam, meskipun pada akhirnya dia balik ke agama Islam. “ (Ad-Durar al-Saniyyah fi al-Ajwibah al- Najdiyyah, vol.10, hal.355 Semenjak kapan Imam al-Razi menulis buku penyembahan gugusan bintang!? Ini jelas sekali tuduhan lantaran kedengkian dan berburuk sangka sebelum memahami apa yang ditulis oleh Imam al-Razi.
- 12. Wahabi Mengkafirkan Sahabat Nabi, Bilal bin Al-Harits Syaikh Bin Baz, Ulama Wahabi, telah mengkafirkan Sahabat Nabi, Bilal bin Al-Harits dalam kitab Fathul Baari yang ia ta'liq sendiri Fathu al-Baari Syarh Shahih Bukhari lil Imam Ibn Hajar al-Atsqalani
- 13. Hadits Nabi yang shahih dalam Fath al-Baari, tertera bahwa Sahabat Nabi bernama Bilal al-Harits al-Muzany telah melakukan amalan tawassul yaitu meminta hujan dari Allah dengan bertawassulkan nabi (dinamakan istisqo') Dalam catatan kaki yg ditulis oleh Ibn Baz, tertulis: “SESUNGGUHNYA APA DILAKUKAN OLEH LELAKI INI YAITU SAHABAT NABI MUHAMMAD (BILAL) ADALAH PERBUATAN MUNKAR DAN PERANTARA MENUJU SYIRIK“. Perhatikanlah!! Wahabi dengan jelas mengkafirkan sahabat Nabi karna menghukumi MUSYRIK!!
- 14. Wahabi Mengkafirkan Imam al-Bukhari Syaikh Nashiruddin al-Albani, ulama wahabi, dalam Fatawa Al-Albani memvonis Imam al-Bukhari dengan sebutan “Bukan Seorang Muslim dan Mu’min!”, hanya karena al-Bukhari telah mentakwil. Kaum Wahabi sangat anti terhadap takwil, mereka mengingkari takwil secara mutlak; walaupun takwil tersebut takwil yang baik (terpuji), bahkan mereka mengatakan bahwa yang melakukan takwil sama dengan merombak dan menghancurkan al Qur’an.
- 15. Imam al-Bukhari melakukan ta'wil terhadap ayat 88 surah al-Qashash “ ”, “ tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah". (al-Qashash: 88)". “ Maksud `illa wajhah, adalah `illa mulkahu (kecuali kekuasaan-Nya)” (Shahih al-Bukhari). Akan tetapi Syaikh Al-Albani mengkritik keras takwilan ini lalu berkata : (( )) ” Ini sepatutnya tidak dituturkan oleh seorang Muslim yang beriman!” Beraninya al-Albani melontarkan pengkafiran terhadap Imam al- Bukhari?!! Na’udzubillah!
- 16. Menurut Wahabi: Imam Nawawi dan Ibnu Hajar Atsqalani Bukan Ahlussunnah Wal Jama’ah!! Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin (ulama wahabi) berkata: "Mengenai pegangan Nawawi dan Ibnu Hajar dalam Asma’ Was Sifat (yaitu akidah) mereka berdua bukan dikalangan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah” Liqa’ Al-Babil Maftuh hal. 42-43 soal-jawab ke 373 cetakan Darul Watan Lin- Nasyr.
- 17. Wahabi Memvonis SYIRIK kepada Sayyidah Hawa, Istri Nabi Adam AS Bahkan Sayyidah Hawa’, isteri Nabi Adam AS pun tidak luput dari vonis wahabi. Sebagaimana Al-Qanuji berkata: “yang benar adalah bahwa syirik telah terjadi pada Hawa saja tidak pada Adam.” (Lihat Kitab Al-Din Aal-Khalish, hal 160) Berarti kaum wahabi telah menjadikan seluruh manusia sebagai anak zina, karna menurut mereka Nabi Adam kawin dengan Hawa’ yang syirik itu. Na’udzubillah!!
- 18. Katakanlah (hai Muhammad) : Biarlah setiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, karena Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih lurus (jalan yang ditempuhnya).” (Al-Isra’ : 84) …”janganlah kamu merasa sudah bersih, Dia (Allah) lebih mengetahui siapa yang bertaqwa.” (An-Najm : 32) Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya, “hai orang kafir,” maka kata itu akan menimpa salah satunya. Jika benar apa yang diucapkan (berarti orang yang dituduh menjadi kafir); jika tidak, maka tuduhan itu akan menimpa orang yang menuduh. [HR Muslim].
- 19. WWW.WARKOPMBAHLALAR.COM WWW.SUARAASWAJA.COM WWW.SARKUB.COM WWW.HIMMAHSALAF.ORG Terimakasih kepada: - Ibn Abdillah Al-Katiby - El Wafi - M. Luqman - Segenap kru Himmah Salaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar