Kaitannya dengan penjelasan ini, al-Qur’an surah al-Hujurat ayat 13 menegaskan:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah (ASWAJA) >
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْد اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ.
Artinya: Hai sekalian manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan kami jadikan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah yang lebih taqwa di antara kamu.Ahlus Sunnah wal Jama'ah (ASWAJA) >
'UMAT ISLAM PECAH MENJADI 73 GOLONGAN
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلّيٰ الله عَلَيْهِ وَسلَّمْ : وَالذِّي نَفْسِيْ
مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقُ اُمَّتِيْ عَليٰ ثَلَثٍ وَسبْعِيْنَ
فِرْقَةً فَوَاحِدَةٌ فِيْ الْجَنَّةِ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُوْنَ فِيْ
النَّارِ قِيْلَ : مَنْ هُمْ يَارَسُوْلَ اللهِ ، قَالَ : اَهْلُ
السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ ( رواه الطبرَني )
Artinya
: Rosululloh saw bersabda : demi Tuhan yang menguasai jiwa Muhammad,
sungguh umatku nanti akan pecah menjadi 73 golongan, satu golongan masuk
surga dan yang 72 golongan akan masuk neraka, seorang sahabat bertanya “
siapakah mereka yang masuk surga itu, ya Rosulalloh ? “ Rosul menjawab “
Mereka itu adalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah “ ( H. R. Imam Thobroni ).
Hadits
tersebut menyatakan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan.
Semua akan masuk neraka kecuali satu golongan, yakni golongan yang
mengikuti jejak langkah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya ( Ahlu
as-Sunnah wa al-Jama’ah ). Apakah Hadits tersebut dapat
dipertanggungjawabkan ke-shahih-annya?…Memang ada banyak hadits yang
menjelaskan tentang hal ini. Semuanya menggunakan redaksi yang berbeda.
Diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi:
عَنْ
عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. اِنَّ
بَنِيْ اِسْرَائِيْلَ تَفَرَّقَتْ عَليٰ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً
وَتَفْتَرَقَتْ اُمَّتِيْ عَليٰ ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً كُلُّهُمْ
فِيْ النَّارِ اِلاَّ مِلَّةً وَاحِيْدَةً قَالُوْا وَمَنْ هِيَ يَا
رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ مَا اَنَا عَليْهِ وَاَصْحَبِيْ
“Dari
‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
kaum Bani Israil telah terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan
umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya akan
masuk neraka, kecuali satu golongan”. Lalu sahabat bertanya, “Siapakah
mereka itu wahai Rasulullah?” Nabi SAW menjawab, “(Golongan itu adalah
orang-orang yang berpegangan pada) semua perbuatan yang telah aku
lakukan, serta semua perbuatan yang dikerjakan oleh sahabat-sahabatku,” (Sunan al-Tirmidzi, 2565)
Mayoritas
ulama menyatakan bahwa hadits ini dapat dijadikan pegangan, karena
diriwayatkan oleh banyak sahabat Nabi Muhammad SAW. Seorang ahli Hadits,
Syaikh Muhammad bin Ja’far al-Hasani al-Kattani mengatakan:
“Hadits yang menjelaskan sabda Nabi SAW tentang umatnya yang akan menjadi tujuh puluh tiga golongan,
satu di surga dan tujuh puluh dua masuk neraka, diriwayatkan dari
hadits amiril mu’min ‘Ali bin Abi Thalib RA, Sa’ad bin Abi Waqqash, Ibnu
‘Umar, Abi al-Darda, muawwiyah, Ibnu ‘Abbas, Jabir, Abi Umamah,
Watsilah, ‘Awf bin Malik dan Amr bin Awf al-Muzanni. Mereka semua
meriwayatkan bahwa satu golongan yang akan masuk surga, yakni
al-jama’ah.” (Nazh al-Mutanatsir min al-Hadits al-Mutawattir, 58.
dikutip dari Syarh Aqidah al-Saffarini).
Hadits tentang sejumlah 73 golongan yang terpecah dalam Islam
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Orang-orang
Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang
Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud.
hadis Nabi Muhammad saw tentang terjadinya perpecahan di tengah umat ini, di antaranya adalah hadis iftiraq:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : افْتَرَقَتِ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً ، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً ، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً.
Artiya: Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah saw telah bersabda: Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan.
(HR. Abu Daud)
Dalam
sebuah kesempatan, Muawiyah bin Abu Sofyan berdiri dan memberikan
khutbah dan dalam khutbahnya diriwayatkan bahwa dia berkata, “Rasulullah
SAW bangkit dan memberikan khutbah, dalam khutbahnya beliau berkata,
'Millah ini akan terbagi ke dalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk
neraka, (hanya) satu yang masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah,
Al-Jamaa’ah. Dan dari kalangan umatku akan ada golongan yang mengikuti
hawa nafsunya, seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya
itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, urat nadi (pembuluh darah)
maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya.” HR. Sunan Abu
Daud.
Dari
Auf bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Yahudi telah
berpecah menjadi 71 golongan, satu golongan di surga dan 70 golongan di
neraka. Dan Nashara telah berpecah belah menjadi 72 golongan, 71
golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad
ada dalam tangan-Nya umatku ini pasti akan berpecah belah menjadi 73
golongan, satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka." Lalu beliau
ditanya: "Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau menjawab: "Al
Jamaah." HR Sunan Ibnu Majah.
Anas
bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Bani
Israil akan terpecah menjadi 71 golongan dan umatku akan terpecah
kedalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu, yaitu
Al-Jamaa’ah.” HR. Sunan Ibnu Majah.
“Bahwasannya
bani Israel telah berfirqah sebanyak 72 firqah dan akan berfirqah
umatku sebanyak 73 firqah, semuanya akan masuk Neraka kecuali satu.”
Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya: “Siapakah yang satu
itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab: ” Yang satu itu ialah orang yang
berpegang sebagai peganganku dan pegangan sahabat-sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Abdullah
Ibnu Amru meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Umatku akan
menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika seseorang
dari mereka menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, seseorang dari
umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah menjadi 72
golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan
masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para shahabat)
bertanya, “Yang mana yang selamat ?” Rasulullah Saw menjawab, “ Yang
mengikutiku dan para sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan
oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Yahudi
terbagi dalam 71 golongan atau 72 golongan dan Nasrani pun demikian.
Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan
oleh Imam Thabrani, ”Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di
tangan-Nya, akan berpecah umatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk
Syurga dan yang lain masuk Neraka.” Bertanya para Sahabat: “Siapakah
(yang tidak masuk Neraka) itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab:
“Ahlussunnah wal Jamaah.” (HR ath-Thabarani)
Mu’awiyah
Ibnu Abu Sofyan meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ahlul
kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam masalah agamanya terbagi menjadi 72
golongan dan dari umat ini (Islam) akan terbagi menjadi 73 golongan,
seluruhnya masuk neraka, satu golongan yang akan masuk surga, mereka itu
Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang mengikuti hawa
nasfsunya seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu
tidak menyisakan anggota tubuh, daging, pembuluh darah, maupun tulang
kecuali semua mengikuti hawa nafsunya. Wahai orang Arab! Jika kamu tidak
bangkit dan mengikuti apa yang dibawa Nabimu…” HR.Musnad Imam Ahmad.
Berdasarkan
beberapa hadist yang saling menguatkan dengan pertimbangan ini, sudah
selayaknya kalau kita meyakini bahwa Hadits tersebut memang shahih, sehingga dapat dijadikan pedoman.
Sebagian
Ulama memang menpertanyakan kesahihan hadis tersebut. Namun mengingat
banyaknya riwayat, para ulama menetapkan sahihnya hadis tersebut. Kemudian
dalam hadis lain, Nabi telah menyebutkan secara eksplisit,
golongan-golongan yang sesat, seperti kelompok qadariyah yang primitif.
Pada
awalnya golongan yang sesat tersebut terdiri dari 6 kelompok kemudian
dari 6 kelompok masing - masing terbagi dan berkembang menjadi 12
golongan sehingga menjadi 72 golongan yang sesat....6 kelompok tersebut
adalah :
1. Al Haruriyah....
2. Al Qadariyah....
3. Al Jahmiyah....
4. Al Murji'ah....
5. Ar Rafidhah....
6. Al Jabariyah.
1. Al Haruriyah....
2. Al Qadariyah....
3. Al Jahmiyah....
4. Al Murji'ah....
5. Ar Rafidhah....
6. Al Jabariyah.
Kelompok-kelompok tersebut akan pecah lagi, berikut keteranganya :
I. Kelompok Al Haruriyah terbagi menjadi 12 golongan dan ciri - ciri mereka :
- Al Azraqiyah : Mereka berkata bahwa kami tidak mengenal seorangpun yang kami anggap sebagai orang mukmin. Mereka mengkafirkan semua orang mukmin kecuali orang yang mau menerima ucapan ( pendapat ) mereka.
- Al Abadhiyah : Mereka berkata siapa yang menerima pendapat kami maka dia beriman sedangkan yang berpaling dan mengingkari pendapat kami adalah munafiq.
- Ats Tsa'labiyah : Mereka berkata bahwa sesungguhnya Allah tidak menetapkan dan juga tidak tidak mentakdirkan segala sesuatu.
- Al Khazimiyah : Mereka berkata bahwa kami tidak mengenal apa itu iman dan akhlaq. Semua orang kami anggap salah.
- Al Khalfiyah : Mereka menganggap bahwa orang yang tidak melakukan jihad baik laki - laki maupun perempuan berarti dia telah kafir.
- Al Kuziayah : Mereka berkata bahwa seseorang tidak boleh menyentuh orang lain karena dia tidak tahu apakah orang lain itu suci atau najis.
- Al Kanziyah : Mereka berkata bahwa seseorang hendaknya tidak memberikan hartanya kepada orang lain karena bisa jadi orang itu sebenarnya tidak berhak. Akan tetapi hendaknya hartanya disimpan ditimbun di dalam tanah hingga ditemukan oleh orang yang benar dan berhak memilikinya.
- Asy Syamrakhiyah : Mereka berkata bahwa tidak masalah jika menyentuh wanita walaupun bukan mahram karena mereka baunya wangi.
- Al Akhnasiyah : Mereka berkata bahwa orang yang meninggal tidak diikuti oleh kebaikan dan keburukan apapun setelah kematiannya.
- Al Hukmiyah : Mereka berkata bahwa siapa saja yang meminta keputusan fatwa hukum kepada makhluq maka berarti dia kafir.
- Al Mu'tazilah : Mereka berkata bahwa kelompok Ali bin Abi Thalib dan Mu'awiyah bagi kami sama ( Perang Siffin ), jadi kami memilih untuk terlepas dari kedua kelompok tersebut dengan tidak mengakuinya.
- Al Maimuniyah : Mereka berkata bahwa tidak ada kepemimpinan melainkan dengan pemimpin ( imam ) dari orang - orang yang kami cintai.
II. Kelompok Al Qadariyah terbagi menjadi 12 golongan dan ciri - ciri mereka :
- Ahmariyah : Mereka beranggapan bahwa syarat keadilan dari Allah adalah dengan cara menguasai dan menghalangi dengan kemaksiatan.
- Tsanawiyah : Mereka menyatakan bahwa kebaikan itu dari Allah dan keburukan berasal dari syetan.
- Mu'tazilah : Mereka mengatakan bahwa Al Qur'an adalah makhluq dan mengingkari sifat rububiyah Allah.
- Kaisaniyah : Mereka yang mengatakan bahwa tidak mengetahui apakah perbuatan - perbuatan ini berasal dari Allah atau berasal dari hamba dan tidak mengetahui apakah manusia mendapatkan pahala atau sebaliknya akan memperoleh hukuman.
- Syaithaniyah : Mereka yang mengatakan bahwa Allah tidak menciptakan syetan.
- Syarikiyah : Mereka yang mengatakan bahwa keburukan semuanya telah ditakdirkan kecuali kekufuran.
- Wahmiyah : Mereka yang mengatakan bahwa perbuatan dan ucapan tidak berbentuk dzat dan demikian pula dengan kebaikan dan keburukan juga tidak memiliki dzat.
- Zabriyah : Mereka berkata bahwa Seluruh kitab suci yang diturnkan Allah maka mengamalkannya adalah suatu perbuatan yang benar baik yang nasikh maupun mansukh.
- Mas'adiyah : Merekan menganggap bahwa orang yang berbuat maksiat kemudian bertaubat maka taubatnya tetap tidak diterima.
- Nakitsiyah : Mereka beranggapan bahwa orang yang melanggar pembaitan Rasulullah maka dia tidak berdosa.
- Qasithiyah : Mereka mengikuti Ibrahim bin Nizam dengan perkataan bahwa siapa saja yang menganggap Allah adalah sesuatu maka berarti dia telah kafir.
- Qashriyah : Mereka yang mengubah jumlah rakaat shalat fardhu yang 4 rakaat menjadi 2 rakaat saja.
III. Kelompok Jahmiyah terbagi menjadi 12 golongan dan ciri - ciri mereka :
- Mu'athalah : Mereka beranggapan bahwa setiap yang terbersit dalam bayangan ( dugaan ) seseorang maka ia adalah makhluq dan seseorang yang menganggap bahwa Allah dapat dilihat adalah kafir.
- Marisiyah : Mereka yang mengatakan bahwa kebanyakan sifat - sifat Allah adalah makhluq.
- Multaziqah : Mereka menegaskan bahwa Allah berada di segala tempat.
- Waridiyah : Mereka yang mengatakan bahwa tidak akan masuk neraka orang yang mengenal Tuhannya dan siapa saja yang masuk ke dalam neraka maka dia tidak akan dapat keluar darinya selamanya.
- Zanadiqah : Mereka berkata bahwa tidak seorangpun yang dapat menetapkan bahwa dirinya ada yang memiliki karena penetapan itu tidak dapat dilakukan kecuali setelah diketahui oleh panca indera. Sesuatu yang tidak diketahui oleh panca indera maka tidak dapat ditetapkan.
- Harqiyah : Mereka beranggapan bahwa orang yang kafir akan dibakar oleh api neraka sekali dan kemudian dia akan terus dalam keadaan terbakar selamanya.
- Makhluqiyah : Mereka menganggap bahwa Al Qur'an adalah makhluq.
- Faniyah : Mereka menganggap bahwa syurga dan neraka itu fana dan mereka beranggapan bahwa syurga dan neraka itu belum diciptakan.
- Abadiyah : Mereka yang mengingkari para rasul. Mereka mengatakan bahwa mereka hanyalah para hakim atau penguasa.
- Waqifiyah : Mereka mengatakan bahwa kami tidak tahu bahwa Al Qur'an itu makhluq atau bukan makhluq.
- Qabriyah : Mereka mengingkari adzab kubur dan syafaat.
- Lafzhiyah : Mereka mengatakan bahwa lafazh kami dalam mengucapkan Al Qur'an adalah makhluq.
IV. Kelompok Murji'ah terbagi menjadi 12 golongan dan ciri - ciri mereka :
- Tarikiyah : Merka mengatakan bahwa Allah tidak mewajibkan kepada makhluq Nya kecuali beriman kepada Nya. Siapa saja yang beriman maka Dia akan melakukan dan menetapkan sesuai dengan kehendak Nya.
- Saibiyah : Mereka yang mengatakan bahwa sesungguhnya Allah membebaskan kepada makhluq Nya untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
- Raj'iyah : Mereka yang mengatakan bahwa orang yang taat maka tidak dapat disebut sebagai orang yang taat dan orang yang suka bermaksiat tidak dapat disebut sebagai ahli maksiat karena kami tidak mengetahui kedudukannya disisi Allah.
- Salibiyah : Mereka berkata bahwa ketaatan bukan bagian dari keimanan.
- Bahisyiyah : Mereka berkata bahwa keimanan itu adalah ilmu dan siapa saja yang tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang batil, mana yang halal dan mana yang haram maka berarti dia kafir.
- Amaliyah : Mereka mengatakan bahwa keimanan adalah amal perbuatan.
- Manqushiyah : Mereka mengatakan bahwa keimanan itu tidak bertambah dan tidak berkurang.
- Mustatsniyah : Mereka mengatakan bahwa pengecualian adalah bagian dari iman.
- Musyabbahah : Mereka mengatakan bahwa penglihatan ( mata ), pendengaran ( telinga ), tangan, kaki adalah sama dengan apa yang diketahui makhluq sebagaimana lazimnya.
- Hasyawiyah : Mereka berkata bahwa hukum hadits - hadits adalah satu. Bagi mereka meninggalkan sunnah berarti sama saja telah meninggalkan yang wajib.
- Zhahriyah : Mereka yang menafikan dan mengingkari qiyas atau majaz.
- Bada'iyah : Mereka yang pertama kali menciptakan hal - hal bid'ah pada umat ini yang suka menambahkan sesuatu yang baru yang tidak selaras dengan Al Qur'an dan Hadits.
V. Kelompok Rafidhah terbagi menjadi 12 golongan dan ciri - ciri mereka :
- Alawiyah : Mereka mengatakan bahwa risalah kenabian sebenarnya ditujukan kepada Ali dan Jibril telah melakukan kesalahan.
- Amiriyah : Mereka mengatakan bahwa sesungguhnya Ali adalah rekan Nabi Muhammad dalam hal kenabian.
- Syiah : Mereka mengatakan bahwa Ali adalah penerima wasiat sebagai pengganti Rasulullah setelah belaiau wafat. Umat Islam yang membaiat kepemimpinan ( khilafah ) setelah Rasulullah kepada selain Ali berarti dia telah kafir.
- Ishaqiyah : Mereka mengatakan bahwa kenabian itu tidak berakhir dan akan terus bersambung hingga hari kiamat. Oleh karena itu setiap orang yang memiliki ilmu tentang ahlul bait maka berarti dia seorang nabi.
- Nawusiyah : Mereka yang mengatakan bahwa Ali adalah umat terbaik. Siapa saja yang lebih mengistimewakanyang lainnya maka berarti dia telah kafir.
- Imamiyah : Mereka mengatakan bahwa dunia ini tidak mungkin tanpa seorang pemimpin yang berasal dari keturunan Husein. Dan seorang imam diajarkan langsung oleh malaikat Jibril. Jika seorang imam wafat maka kedudukannya digantikan oleh yang lainnya.
- Zaidiyah : Mereka mengatakan bahwa anak keturunan Husein seluruhnya adalah pemimpin ( imam ) dalam shalat. Oleh karenanya jika mendapatkan salah seorang dari keturunan Husein maka keturunan Husein tidak boleh melakukan shalat di belakang orang lain.
- Abbasiyah : Mereka yang menganggap bahwa Abbas adalah orang yang paling berhak memimpin kekhilafahan Islam daripada yang lainnya.
- Tanasukhiyah : Mereka mengatakan bahwa ruh - ruh manusia dapat ber reinkarnasi. Oleh karena itu jika orang itu baik maka ruh nya akan keluar dan masuk ke dalam tubuh makhluq yang membuatnya dapat berbahagia dalam kehidupannya.
- Raj'iyyah : Mereka menganggap bahwa Ali dan sahabat - sahabatnya akan kembali ke dunia dan akan membalas dendam kepada musuh - musuh mereka.
- La'inah : Mereka yang melaknat Abu Bakar, Umar, Ustman, Thalhah, Zubair, Mu'awiyah, Abu Musa, Aisyah dan yang lainnya.
- Mutarabbishah : Mereka yang berpenampilan dengan mengenakan pakaian seperti ahli ibadah. Setiap tahun mereka mengangkat seseorang yang menjadi tempat sandaran mereka dalam setiap urusan mereka ( amir / mursyid ). Jika orang itu wafat akan digantikan dan diserahkan kedudukannya kepada yang lainnya.
VI. Kelompok Jabariyah terbagi menjadi 12 golongan dan ciri - ciri mereka :
- Mudhtharibah : Mereka yang mengatakan bahwa manusia sebenarnya tidak dapat berbuat apa - apa akan tetapi Allah lah yang melakukan segala sesuatu untuknya.
- Af'aliyah : Mereka yang mengatakan bahwa kita dapat melakukan sesuatu akan tetapi pada hakekatnya kita tidak memiliki kemampuan. Kita seperti hewan yang diikat.
- Mafrughiyah : Mereka yang mengatakan bahwa segala sesuatu sudah diciptakan dan sekarang tidak ada sesuatupun yang baru diciptakan.
- Nujariyah : Mereka mengatakan bahwa Allah akan memberikan adzab kepada manusia atas perbuatannya bukan atas perbuatan orang lain.
- Mananiyah : Mereka mengatakan bahwa kamu wajib melakukan sesuatu yang terbersit dalam hatimu. Maka laksanakanlah jika yang terdetik itu merupakan kebaikan.
- Kasbiyah : Mereka mengatakan bahwa seorang hamba tidak dapat mengusahakan pahala dan hukuman.
- Sabiqiyah : Mereka mengatakan bahwa siapa saja yang berkeinginan maka lakukanlah keinginan itu. Siapa saja yang tidak mau melakukannya maka janganlah melakukannya. Sesungguhnya orang yang bahagia ( ahli syurga ) tidak akan bermanfaat kebaikannya.
- Habbiyah : Mereka mengatakan bahwa siapa saja yang meminum gelas kecintaan kepada Allah maka gugurlah kewajibannya dalam beribadah melaksanakan rukun - rukun agama yang telah ditetapkan.
- Khufiyah : Mereka mengatakan bahwa siapa saja yang mencintai Allah maka dia tidak akan memiliki kemampuan untuk takut kepada Nya. Karena seorang kekasih tidak akan takut kepada kekasihnya.
- Fikriyah : Mereka mengatakan bahwa siapa saja yang keilmuannya bertambah maka gugurlah kewajiban ibadah baginya sesuai dengan tingkat keilmuannya.
- Khasyabiyah : Mereka mengatakan bahwa dunia ini bagi para hamba adalah sama, tidak ada keistimewaan bagi sebagian dari mereka tanpa sebagian yang lain sesuai yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.
- Maniyah : Mereka mengatakan bahwa dari kita suatu perbuatan dilakukan dan kita memiliki kemampuan untuk melakukannya.
Sumber : [ Al Milal wa An Nihal, Asy Syahrustani dan I'tiqad Firaq Al Muslimin wal Musyrikin,Fakhruddin Ar Razi ]
Dalam menafsirkan hadis tersebut para ulama berpendapat, bahwa yang dimaksud kelompok sesat, bukanlah kelompok-kelompok Islam yang muncul karena perbedaan masalah fiqh.
Namun yang dimaksud kelompok sesat, adalah kelompok yang memang telah
keluar dari ajaran-ajaran pokok Islam. Seperti kelompok yang mengingkari
rukun-rukun Islam dan Iman. Jadi kelompok yang mengamalkan rukun Islam
dan mempercayai rukun-rukun iman, mereka ini termasuk kelompok yang
selamat. Adapun kelompok-kelompok Islam yang ada sekarang ini, kita juga
harus melihatnya melalui kacamata di atas. JIka penyimpangan yang
terjadi sesuai dengan kriteria diatas, maka aliran tersebut masuk dalam
Firqah/golongan tersebut diatas. Sejauh mereka mengamalkan syariat Islam
serta berakidah dengan aqidah yang islami, maka kita tidak boleh
memberinya cap sebagai kelompok yang sesat.
Berikut ini beberapa etika bila menemukan beda pendapat antar kelompok:
- Memulai dengan "husnuzzan" (prasangka baik) terhadap sesama muslim.
- Menghargai pendapat kelompok lain sejauh pendapat tersebut mempunyai dalil.
- Tidak memaksakan kehendak bahwa kelompoknyalah yang paling benar, karena pendapat lain juga mempunyai kemungkinan benar yang seimbang, sejauh dalam diskursus syariah.
- Mengakui adanya perbedaan dalam masalah furu'iyah (cabang-cabang ajaran) dan tidak membesar-besarkannya.
- Tidak mengkafirkan orang yang telah mengucapkan "Laailaaha illallah".
- Mengkaji perbedaan secara ilmiyah dengan mengupas dalil-dalilnya.
- Tidak beranggapan bahwa kebenaran hanya satu dalam masalah-masalah furu'iyah (cabang-cabang ajaran), karena ragamnya dalil, di samping kemampuan akal yang berbeda-beda dalam menafsiri dalil-dalil tsb.
- Terbuka dalam menyikapi perbedaan, dengan melihat perbedaan sebagai hal yang positif dalam agama karena memperkaya khazanah dan fleksibillitas agama. Tidak cenderung menyalahkan dan menuduh sesat ajaran yang tidak kita kenal. Justru karena belum kenal, sebaiknya kita pelajari dulu latar belakang dan inti ajarannya.
AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
Jika dilihat dari segi bahasa, Ahlu as-Sunnah wa al-Jama’ah terdiri dari tiga kata :
1. Ahlun (اَهْلٌ ) artinya golongan, keluarga atau orang yang mempunyai atau orang yang menguasai, misalnya :
- اَهْلُ الْبَيْتِ Artinya : Keluarga atau kaum kerabat
- اَهْلُ اْلاَمْرِ Artinya Orang yang mempunyai urusan atau penguasa
2. As-Sunnah (اَلسُّنَّةِ ) artinya meliputi : perkataan, perbuatan, ketetapan.
Secara
istilah yang dimaksud adalah apa yang datang dari Rosululloh saw. yang
meliputi perkataan ( sabda Nabi ), perbuatan Nabi ( af’al ) dan
ketetapan Nabi (taqrir).
3. al-Jama’ah (اَلْجَمَاعَةِ ) artinya kumpulan atau kelompok.
Secara
Istilah yang dimaksud Jama’ah adalah para sahabat Rosululloh saw.
terutama adalah khulafa’ur rosyidin yaitu Khalifah : Abu Bakar
as-Shidiq ra., Umar bin Khottob ra., Utsman bin ‘Affan ra., dan Ali bin
Abi Tholib ra.
Arti Ahlu as-Sunnah wal-Jama’ah ( Ahlus Sunnah wal-Jama’ah ) secara Istilah adalah :
Kaum
atau golongan yang menganut/mengikuti serta mengamalkan ajaran agama
Islam yang murni sesuai yang diajarkan dan diamalkan oleh Rosululloh saw
dan para sahabatnya.
Menurut
Muhammad bin Muhammad bin al-Husaini az-Zabidi dalam kitabnya berjudul
Ithafus Sadah al-Muttaqin ( Sarah kitab Ihya Ulumiddin karya Imam
Ghozali ) mengatakan : Yang dikatakan Ahlu as-Sunnah wal-Jama’ah (
Ahlus Sunnah wal-Jama’ah ) adalah :
اِذَا اُطْلِقَ اَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ فَالْمُرَادُ بِهِ اَلاَشَاعِرَةُ وَالْمَاتُرِدِيَّةُ
Artinya
adalah : Apabila di sebut Ahlu as-Sunnah wal-Jama’ah ( Ahlus Sunnah
wal-Jama’ah ) maka maksudnya adalah orang-orang yang mengikuti paham
Imam Al-Asy’ari dan Imam al-Maturidi.
Sumber : Fiqih Tradisionalis , K. H. Muhyiddin Abdusshomad
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar