Rabu, 01 April 2015

Syeh Albany wafat 1999 lalu (Ulama zaman akhir)

'PAHAMI KARYA ULAMA KITA DENGAN SUNGGUH SUNGGUH. 

Oleh Von Edison Alouisci

To The Point

Para Ulama bersanad adalah Waritsatul Anbiya, maka pahamilah agama melalui karya-karyanya dengan benar.Jangan ngeminter Ijtihad sendiri memahami hadits dan quran berdasarkan skyle pribadi.

membuat pengertian sendiri sama dengan ngeminter ijtihad padahal Kita ini lum levelnya ahli injithad bahkan banyak byk diantara kita malahan bodoh.. sekolah saja dapet rangking juga kagak,kuliah dapet cum laude juga kagak.pengetahuan malahan masih jauh.

Bermadzab itu karna kita ini bukan ahli ijtihaj.Tetangga sebelah kita tidak bermadzab karna sudah ahlinya menafsirkan sendiri quran dan hadits.

Hadits Fenomenal semisal hadits Bidah.tetangga kita tak perlu merujuk pendapat Ulama salaf krn mereka bukan pengikut salaf.seandainya mereka mereka memang berpaham salaf,maka pembagian bidah menurut ulama salaf tentu mereka ikuti.tapi semua tahu.. tetangga sebelah malahan tidak sepaham dengan pandapat ulama salaf.

jika begini.. dimana letaknya mereka berpaham salaf ?? Tidak ada. ( mereka cuma Merayu orang awam agar ikut paham mereka dgn cap stempel BERMANHAJ SALAF )
Padahal mereka ini sebenarnya berpaham Muhammad bin abdul wahabi dan kroninya yang secuilpun bukan ulama salaf apalagi ulama madzab.

kebanyakan pengikutnya rata rata sudah ahli Ijtihad .Semua.berlomba lomba membuat Tafsiran sendiri.krn tak punya sanad ilmu.dan jangan heran jk satu sama lain sering kita lihat tidak saling cocok yang buntutnya merekapun membuat lagi pecahan kelompok baru.. semisal wahabi halabi,wahabi sururi..wahabi ikhwani..dll..padahal kiblat ajaran mereka sama saja.. yakni pada Yang Mulia ahlul najd Muhammad bin abdul wahab ..satu kampung dengan nabi PALSU musailamah al khazab najd si khawarij.

Kita tak perlu membuat cap stempel  mirip macam tetangga sebalah "bermanhaj salaf". Kita tak perlu buat Motto "Tegar diatas Sunnah" karna sunnah mereka bukan sunnah tafsiran ulama salaf melainkan hasil ijtihad mereka sendiri.

Percayalah.. andaikata mereka tidak mengubah kitab kitab Ulama salaf,imam madzab,maka sebenarya mereka Tidak bisa berbuat apa apa dalam berdalil atau berhujjah.

Hujjah mereka kebanyakn berdasarkan kepalsuan data karna dari kitab palsu atas nama Ulama salaf dan imam madzab dan rata rata memang kitab kitab  produk anyaran.
Apapun alasannya mereka sudah memelintir pendapat Uama salaf dan imam madzab.dan itu sama dengan memfitnah para Waritsatul Anbiya dan membohongi Umat.

bagaimana mau di katakan ahlu sunnah jika adabnya ahlul fitnah ??

Sungguh benar berkataan Rasulullah bahwa dua tanduk syetan dan tempatnya fitnah datang dari najd.
Mungkin mereka menolak najd sebagai tempatnya ahlul fitnah.. namun mereka tidak bisa menghindar jika pemalsuan kita kitab salaf dan imam madzab adalah sumber fitnah paling besar yang mengakibatkan salah pemahaman syariat dan perang antar sesama muslim.

gejolak perang itu adalah hasil fitnah,hasil kitab kitab palsu.. yang  telah diartikan berbeda misalnya Jihad..Tafsir jihad sudah melenceng dari pendapat pandapat salaf,tabiin dan tabiun.. maka ketika kitab  palsu ini dibaca oleh orang awam.. tanpa teliti lagi.. mulailah mereka beryel yel jihad jihad dan pada akhirnya peranglah yang akan terjadi.

Jadi awal fitnah adalah sumber kitabnya sudah bukan original.dan ini justru Fitnah paling besar walaupun hanya satu dua baris kalimat diubah,dihapus,dan ditambahi.Efeknya bakal menipu umat dan memfinah ulama terdahulu.karna itu Fitnah dari Timur paling besar cuma satu.. finah dari najdi,35 Km dari kota riyad tempat sang pendiri wahabi yang memang namanya najd  terlepas dari tinggi atau rendah sebagaimana tetangga sebelah mencoba menghindari hadits Rasulullah.

Semoga kita hati hati jika membaca sumber kitab baru bila perlu tanyakan pada Ulama ulama pondok pesantren terkemuka kebenaran isinya.dan terkait hadits,sebaiknya hindari kitab hadits cap stempel DISAHIHKAN,DIDLAIFKAN,DIHASANKAN OLEH ALBANI ( wafat 1999 lalu)  karna jauh sebelum ada albani  tidak pernah terjadi cap stempel muhadits manapun selain apa yang telah disepakati ulama salaf sejak berabad abad lampau.bahkan seorang dedengkot  rujukan akidah wahab,ibnu taymiyah-pun tidak berani membuat cap stempel di sahih oleh IBNU TAYMIYAH !.

Hindari hadits hadits  cap albani karna keabsahan capnya tidak valid bahkan banyak contoh ia kacau menilai hadits.Ini agaknya sudah direncanakan..oleh sekte sempalan ini guna mendukung kitab kitab palsu yang sudah diservice ulang oleh ulama dan ustadz wahabi.
menilai kitab palsu sebenarnya jadi mudah dengan adanya cap albani.. karna begitu isi kitabnya mengemukakan hadits bercap albani maka dipastikan kitab itu sudah TAFSIRAN baru.

jika kebetulan anda menemukan kitab jenis ini ketika membeli kitab sebaiknya TINGGALKAN. atau lebih baik datangi pondok pesantren terpercaya minta tolong copy scaner kitab aslinya buat pegangan sendiri.biarpun copian scaner tapi isinya asli... dan itu lebih baik ketimbang memahami agama dari hasil tipuan karn jika tidak hati hati  anda sendiri sudah salah jalan tanpa sadar dan jadi bahan tertawaan para santri dan ulama kredible karna kebodohan anda sendiri.

Semoga saudara/saudari aswaja terkhusus yang awam untuk cermat cermat dan hati hati jika membeli kitab atau dapat kiriman orang.Pahamilah agama melalui karya-karya para Waritsatul Anbiya dengan sumber yang benar jika tidak ingin salah jalan yang mengakibatkan anak cucu anda sendiri jadi ikutan ikutan salah jalan karna andalah yang mulai membuka jalan salahnya.Intaha.

By. Von Edison Alouisci

kingstones street 2.4.2015

@[123613777691130:1: visit ] My pages: @[123613777691130:274:Von Edison Alouisci] 
CLICK: @[123613777691130:1: LIKE ] OR: @[123613777691130:1: DONT LIKE ]'

PAHAMI KARYA ULAMA KITA DENGAN SUNGGUH SUNGGUH.
Oleh Von Edison Alouisci
To The Point

Para Ulama bersanad adalah Waritsatul Anbiya, maka pahamilah agama melalui karya-karyanya dengan benar.Jangan ngeminter Ijtihad sendiri memahami hadits dan quran berdasarkan skyle pribadi.
membuat pengertian sendiri sama dengan ngeminter ijtihad padahal Kita ini belum levelnya ahli injithad bahkan banyak byk diantara kita malahan bodoh.. sekolah saja dapet rangking juga kagak, kuliah dapet cum laude juga kagak.pengetahuan malahan masih jauh.

Bermadzab, itu karna kita ini bukan ahli ijtihaj.


Tetangga sebelah kita tidak bermadzab karna merasa sudah ahlinya menafsirkan sendiri quran dan hadits. 

sehingga Hadits Fenomenal semisal hadits Bid'ah,.tetangga kita tak perlu merujuk pendapat Ulama salaf krn mereka bukan pengikut salaf,.seandainya mereka mereka memang berpaham salaf, maka pembagian bid'ah menurut ulama salaf tentu mereka ikuti.tapi semua tahu.. tetangga sebelah malahan tidak sepaham dengan pandapat ulama salaf.

Jika begini.. dimana letaknya mereka berpaham salaf ?? Tidak ada. ( mereka cuma Merayu orang awam agar ikut paham mereka dgn cap stempel BERMANHAJ SALAF )


Padahal mereka ini sebenarnya berpaham Muhammad bin abdul wahabi dan kroninya yang secuilpun bukan ulama salaf apalagi ulama madzab.

Kebanyakan pengikutnya rata rata sudah ahli Ijtihad .(Katanya)

Semua.berlomba lomba membuat Tafsiran sendiri.krn tak punya sanad ilmu.dan jangan heran jk satu sama lain sering kita lihat tidak saling cocok yang buntutnya merekapun membuat lagi pecahan kelompok baru.. semisal wahabi halabi, wahabi sururi..wahabi ikhwani..dll..

padahal kiblat ajaran mereka sama saja.. yakni pada Yang Mulia ahlul najd Muhammad bin abdul wahab ..satu kampung dengan nabi PALSU musailamah al khazab najd si khawarij.

Kita tak perlu membuat cap stempel mirip macam tetangga sebalah "bermanhaj salaf". Kita tak perlu buat Motto "Tegar diatas Sunnah" karna sunnah mereka bukan sunnah tafsiran ulama salaf melainkan hasil ijtihad mereka sendiri.

Percayalah.. andaikata mereka tidak mengubah kitab kitab Ulama salaf, imam madzab, maka sebenarya mereka Tidak bisa berbuat apa apa dalam berdalil atau berhujjah.

Hujjah mereka kebanyakn berdasarkan kepalsuan data karna dari kitab palsu atas nama Ulama salaf dan imam madzab dan rata rata memang kitab kitab produk anyaran.

Apapun alasannya mereka sudah memelintir pendapat Uama salaf dan imam madzab.dan itu sama dengan memfitnah para Waritsatul Anbiya dan membohongi Umat.

bagaimana mau di katakan ahlu sunnah jika adabnya ahlul fitnah ??

Sungguh benar berkataan Rasulullah bahwa dua tanduk syetan dan tempatnya fitnah datang dari najd.
Mungkin mereka menolak najd sebagai tempatnya ahlul fitnah.. namun mereka tidak bisa menghindar jika pemalsuan kita kitab salaf dan imam madzab adalah sumber fitnah paling besar yang mengakibatkan salah pemahaman syariat dan perang antar sesama muslim.

gejolak perang itu adalah hasil fitnah,hasil kitab kitab palsu.. yang telah diartikan berbeda misalnya Jihad..Tafsir jihad sudah melenceng dari pendapat pandapat salaf,tabiin dan tabiun.. maka ketika kitab palsu ini dibaca oleh orang awam.. tanpa teliti lagi.. mulailah mereka beryel yel jihad jihad dan pada akhirnya peranglah yang akan terjadi.

Jadi awal fitnah adalah sumber kitabnya sudah bukan original.dan ini justru Fitnah paling besar walaupun hanya satu dua baris kalimat diubah,dihapus,dan ditambahi.Efeknya bakal menipu umat dan memfinah ulama terdahulu.karna itu Fitnah dari Timur paling besar cuma satu.. finah dari najdi,35 Km dari kota riyad tempat sang pendiri wahabi yang memang namanya najd terlepas dari tinggi atau rendah sebagaimana tetangga sebelah mencoba menghindari hadits Rasulullah.

Semoga kita hati hati jika membaca sumber kitab baru bila perlu tanyakan pada Ulama ulama pondok pesantren terkemuka kebenaran isinya.dan terkait hadits,sebaiknya hindari kitab hadits cap stempel

DISAHIHKAN,DIDLAIFKAN,DIHASANKAN OLEH ALBANI ( wafat 1999 lalu) karna jauh sebelum ada albani tidak pernah terjadi cap stempel muhadits manapun selain apa yang telah disepakati ulama salaf sejak berabad abad lampau.bahkan seorang dedengkot rujukan akidah wahab,ibnu taymiyah-pun tidak berani membuat cap stempel di sahih oleh IBNU TAYMIYAH !.

Hindari hadits hadits cap albani karna keabsahan capnya tidak valid bahkan banyak contoh ia kacau menilai hadits.


Ini agaknya sudah direncanakan..oleh sekte sempalan ini guna mendukung kitab kitab palsu yang sudah diservice ulang oleh ulama dan ustadz wahabi.

Menilai kitab palsu sebenarnya jadi mudah dengan adanya cap albani.. 


karna begitu isi kitabnya mengemukakan hadits bercap albani maka dipastikan kitab itu sudah TAFSIRAN baru.

jika kebetulan anda menemukan kitab jenis ini ketika membeli kitab sebaiknya TINGGALKAN.

atau lebih baik datangi pondok pesantren terpercaya minta tolong copy scaner kitab aslinya buat pegangan sendiri. biarpun copian scaner tapi isinya asli... 


dan itu lebih baik ketimbang memahami agama dari hasil tipuan karn jika tidak hati hati anda sendiri sudah salah jalan tanpa sadar dan jadi bahan tertawaan para santri dan ulama kredible karna kebodohan anda sendiri.

Semoga saudara/saudari aswaja terkhusus yang awam untuk cermat cermat dan hati hati jika membeli kitab atau dapat kiriman orang.Pahamilah agama melalui karya-karya para Waritsatul Anbiya dengan sumber yang benar jika tidak ingin salah jalan yang mengakibatkan anak cucu anda sendiri jadi ikutan ikutan salah jalan karna andalah yang mulai membuka jalan salahnya.Intaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar