Jumat, 03 April 2015

Waspadailah Orang Yang Mengikuti Ayat Ayat Mutasyabihat

Hadits ke 18 – Kitab Nurul Iman – Waspadailah Orang Yang Mengikuti Ayat Ayat Mutasyabihat

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ

اللّهُمّّ صَلِّ و سلم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللهِ عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِه

Kita lanjutkan pelajaran hadits dari kitab nurul iman

Hadist ke-18

عَنْ عَا ئِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالى عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلِ اللّه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَمْ هَذِه الآيَة وَهِيَ قَوْلِه تَعَالى

 }هُوَ ٱلَّذِى أَنزَلَ عَلَيْك ٱلْكتَب مِنْهُ ءايٰتٌ مُحْكمَتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلْكتَبِ وَأُخَرُ مُتَشَبِهَتٌ. فَأَمَّا ٱلَّذِيْنَ فِى قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَبَه مِنْهُ ٱبْتِغَآءَ ٱلْفِتْنَةِ وَٱبْتِغَآءَ تَأْوِيلِه ۔وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلهُ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱلرَّسِخُوْنَ فِى ٱلعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ ءَامَنَّا بِهِ۔ كلٌ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا۔ وَمَا يَذَّكرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلْأَ لْبَٰبِ{.قَالَتْ قَالَ : رَسُوْلِ اللّه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ ))إِذَاَ رَأَيْتُمْ الَذِيْنَ يَتْبَعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ, يعْنِيْ القُرْآنَ فَأُوْلَئِكا الَذِيْنَ سَمّى اللّٰه فاحذروهم((۔رواه البخاري ومسلم۔


Dari Aisyah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda ayat ini yaitu firman Allah SWT

“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu, Diantara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat) itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari –cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya  melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat, semuanya itu dari sisi tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang  berakal. “Berkata Aisyah ra: Rasulullah  SAW bersabda “Jika engkau menyaksikan orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat Al Qur’an, mereka inilah yang disebutkan oleh Allah (Al Imran 7) Waspadailah mereka”. (H.R Bukhari & Muslim)

Hadits yang diriwayatkan oleh Sayidah Aisyah R.A umul mu’minin  sedikit kita akan mengulas daripada Sayidah Aisyah R.a  karena ini adalah hadits  yang pertama di riwayatkan  oleh Sayidah Aisyah R.a  dalam kitab  nurul iman  dan  beliau adalah umul mu’minin istri yang mulia baginda Rasulullah Saw  wanita yang paling mulia bahkan yang paling tercinta di sisi  nabi Muhammad Saw  setelah Sayidatuna Khadtijatul kubra  . beliau Sayidah Aisyah adalah anak dari Sayidina Abu Bakar Asidiq  R.a  ,beliau di juluki   ‘’ Asidiqoh binti sidiq ‘’  dan ayahandanya juga di juluki asidiq  beliau sayidah aisyah tidak pernah mengalami kekafiran karena  beliau di akad nikah oleh Rasulullah Saw  dalam usia 6 atau 7 tahun  dan riwayat yang paling banyak adalah 6 tahun  baru di akad saja dan Rasulullah masih di kota Makkah belum hijrah ke kota Madinah  dan beliau berkumpul dengan nabi Muhammad Saw setelah  hijrahnya  dalam usia 9 tahun  dan tatkala meningal Sayidina Rasulullah Saw  maka beliau Sayidah Aisyah berumur 18 tahun  dan perlu kita ketahui istri baginda Rasulullah Saw  semuanya yang hidup setelah Nabi   yaitu 9 istri  dan istri istri beliau  SAW haram untuk di nikahi oleh siapapun   sebagaimana dalam firman Allah Swt

وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ


Bahwa di sebutkan oleh Allah Swt istri baginda Rasulullah adalah ibunda kaum muslim dan mu’min ‘’

Dan sayidah Aisyah berumur panjang sampai  beliau wafat umur 65 tahun  maka dari itu banyak riwayat –riwayat hadits  dan lebih dari 1000 yang di riwayatkan oleh beliau  karena beliau berumur panjang bahkan di katakana tidak ada wanita  paling pintar dalam  urusan agama  seperti sayidatuna Aisyah R.a  dan Rasul Saw meninggal dalam  giliranya sayidatuna Aisyah karena istri beliau 9  , Rasul meninggal juga di pangkuan Sayidah Aisyah  dan beliau membanggakan paling terakhir Rasulullah Wafat  ludahku bercampur dengan ludahnya Rasulullah Saw  sewaktu Rasul  meminta siwak sewaktu rasulullah akan meninggal  meminta siwak dan di basahi siwak beliau dengan ludahnya.

Kita kembali ke pelajaran hadits yang tadi kita baca

Sabda nabi Saw

إِذَاَ رَأَيْتُمْ الَذِيْنَ 


Apa bila kalian melihat  atau menyaksikan orang –orang yang mengikuti  maksud disini mengikuti adalah mencari-cari  apa yang di cari cari ??

مَا تَشَابَهَ مِنْهُ,


Apa –apa yang tidak jelas  maknanyaMaksudnya  adalah dari  Al Qur’an

مِنْهُ

Maksudnya adalah dari  Al Qur’an

فَأُولَئِك الَذِيْنَ سَمّى اللّٰه

Maka mereka orang –orang yang mencari-cari yang tidak jelas tersebut  itu  adalah orang orang Yang sudah tunjukan cirri –cirinya  dalam Al Qur’an

فاحذروهم


maka jauhilah mereka  , jangan kalian dekat –dekat apalagi mengikuti mereka  apa lagi duduk bersama mereka  jangan tidak boleh karena dekat dengan mereka adalah penyakit  siapakah mereka itu  bagaimana ciri mereka

هُوَ ٱلَّذِى أَنزَلَ عَلَيْك ٱلْكتَب مِنْهُ أيٰتٌ مُحْكمَتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلْكتَبِ


“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu, Diantara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat) itulah pokok-pokok isi Al Qur’an

Ayat  pokok adalah ayat yang perlu kita pahami ayat yang perlu kita dalami .

وَأُخَرُ مُتَشَبِهَتٌ


dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat.

Ayat ayat yang tidak jelas atau tidak di ketahui  sekali kita baca atau sekali kita lihat  kenapa al Qur’an ada ayat yang demikian itu adalah hikmah dari Allah Swt

Menguji orang –orang yang beriman  ada ayat yang muhkamat yaitu ayat yang perlu di cari dan di pelajari akan tetapi ada ayat juga yang mutasabihat  yaitu yang tidak jelas  ada beberapa ayat para ulama berbeda pendapat ada yang mengatakan yang ada di awal surat seperti

الم


‘’Alif lamim ‘’  yang tidak kita ketahui dan tidak tahu apa maknanya  yang Allah tunjukan  ada juga yang perpendapat yaitu orang –orang yang mencari ayat –ayat  yang ada sangkut pautnya dengan zat Allah Swt  yang menggambarkan pada ayat –ayat tersebut  sepertinya Allah  membutuhkan tempat , Allah memerlukan anggota tubuh  ,

بل يد الله مبسطة

‘’ Bal yadaullah mabsutotan ‘’

Kedua tanganya Allah  membentang terus  akan memberikan kepada orang orang yang mau ‘’

فَأَمَّا ٱلَّذِيْنَ فِى قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ


Adapun orang –orang yang di hatinya ada  penyakit  ingin cari salah,

فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَبَه مِنْهُ


Maka mereka mencari – cari ayat ayat yang tidak jelas ingin di tunjukan terus biar orang mengira membutuhkan  tempat, memerlukan tempat, sedangkan Allah Swt berfirman yang muhkamat

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير


Tidak ada makhluk atau siapapun yang menyerupai Allah Swt, adapun kita makhluk butuh tempat, perlu ruangan

Contoh yang gampang adalah ruh kita  kita tidak ada yang ragu dengan ruh atau nyawa dan kita tidak tau  ruh  itu ada di mana  kita ga tau  padahal itu melekat dengan kita ada yang di potong tanganya hidup ada yang di potong kaki nya hidup  ada yang dig anti jantungnya hidup juga

Padahal yang  itu adalah makhluk akan tetapi tidak menempati pada sesuatu  dan kita tidak tau  ada di mana , dan juga para jin dan malaikat kita juga tidak tau bahkan mungkin di setiap rambut

kita ada malaikatnya  , malikatnya Allah saja kita tidak tau bagaimana dengan zat nya Allah

dan disini di ajarkan oleh sang Nabi  bagaiman kita bertindak  dengan orang yang mungkin ada di jaman kita  yang mungkin baru belajar tauhid langsing bertanya di mana Allah ?? nah ini adalah pertanyaan yang tidak baik ‘’ bahkan di ceritakan pada suatu saat ada yang bertanya kepada seorang syekh di mana Allah ?? maka syeh tersebut menjawab   kau kehilangan tuhanmu sekarang kau mau nanya nanya sekarang di mana tuhanmu ‘’

Allah tidak perlu tempat  , cukup orang beriman kepada Allah dan kemudian dia beriman kepad rasul maka itu cukup berarti dia orang yang beriman,,   kalau kita bertemu dengan orang orang yang bertanya di mana Allah  maka jauh jauh jangan dekat dekat dengan mereka  atas dasar apa kita menjauhi mereka  ? yaitu atas bimbingan Rasul

فاحذروهم


hati – kalian dari mereka jangan dekat –dekat dengan mereka  jangan sampai kalian mendengarkan omongan –omongan mereka  karena omongan yang mereka bawakan akan menebar fitnah  menyebabkan kita jadi ragu Allah itu bagaimana ya Allah itu di mana dll  Rasul memberikan peringatan agar kita  tidak mengikuti mereka

فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَبَه مِنْهُ ٱبْتِغَآءَ ٱلْفِتْنَةِ وَٱبْتِغَآءَ تَأْوِيلِه


apa yang mereka cari ? mereka itu hanya mencari fitnah  agar teradu domba  nahkan sebagian dari orang –orang kafir mempelajari Al Qur’an  mencari yang sulit-sulit yang tidak di pahami  oleh orang awam lalu  di sebar luaskan  agar kenapa ?? untuk membuat kebingunan  biar orang –orang yang awam tergetar imanya  dan kita mengikuti sabda sang nabi maka kita  tinggal kan mereka

وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلهُ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱلرَّسِخُوْنَ فِى ٱلعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ ءَامَنَّا بِهِ۔ كلٌ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا


Tctcvt adapun orang –orang yang kokoh dalam ilmunya  mengetahui ilmu yang benar  maka mereka mengatakan kami  beriman  kepada apa yang Allah turunkan dari yang jelas ataupun yang tidak jelas  semua itu dari Allah , kalau  yang di paghami Alhamdulillah akan tetapi yang tidak di pahami  semua di serahkan kepada Allah Swt

وَمَا يَذَّكرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلْأَ لْبَٰبِ


Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang  berakal.

Wasalamu’alikum
Sumber : http://www.majelisrasulullah.org/2015/03/hadits-ke-18-kitab-nurul-iman-waspadailah-orang-yang-mengikuti-ayat-ayat-mutasyabihat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar