عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ قُلْتُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَجْهِ الإِنْسَانِ؟ فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُمْ يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ الْعَنْزِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ الْخُشُوعُ.
Dari Manshur,
Aku bertanya kepada Mujahid tentang maksud dari firman Allah,
‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud’ apakah
yang dimaksudkan adalah bekas di wajah? Beliau menjawab, “Bukan, bahkan
ada orang yang ‘kapal’ yang ada di antara kedua matanya itu bagaikan
‘kapal’ yang ada pada lutut onta namun dia adalah orang bejat. Tanda
yang dimaksudkan adalah kekhusyu’an” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro
no 3702).
(Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr).
ﻭﻟﻴﺲ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﻪ ﻣﺎ ﺑﺼﻨﻌﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺠﻬﻠﺔ ﺍﻟﻤﺮﺍﺋﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﺒﻬﺔ ﻓﺎﻧﻪ ﻣﻦ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﺨﻮﺍﺭﺝ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻧﻲ ﻻﺑﻐﺾ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﺍﻛﺮﻫﻪ ﺍﺫﺍ ﺭﺍﻳﺖ ﺑﻴﻦ ﻋﻴﻨﻴﻪ ﺍﺛﺮ ﺍﻟﺴﺠﻮﺩ
Syeikh Ahmad ash Showi dalam kitab tafsirnya mengatakan, “Bukanlah yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan orang-orang bodoh dan tukang riya’ yaitu tanda hitam yang ada di dahi karena hal itu adalah ciri khas khawarij (baca: ahli bid’ah)”(Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar