Dalam madzhab Syafi'i disunnahkan membaca doa Qunut padasholat Subuh, baik terjadi musibah ataupun tidak. Pendapat ini juga pendapatkebanyakan ulama salaf dan para ulama sesudah mereka, atau banyak ulama darikalangan mereka seperti Abu Bakr ash-shiddiq, Umar, Utsman, Ali, Ibn 'Abbas, alBara' ibn 'Azib dan lain-lain.
Sahabat Anas ibn Malik mengatakan :
" أن النبي صلىالله عليه وسلم قنت شهرا يدعو عليهم ثمترك، فأما في الصبح فلم يزل يقنت حتى فارق الدنيا " قال الحافظ النووي : حديث صحيح رواه جماعة منالحفاظ وصححوه، وممن نص على صحته الحافظ أبو عبد الله محمد بن علي البلخي والحاكموالبيهقي والدارقطني
Maknanya : "Rasulullahshallallahu 'alayhi wasallam membaca Qunut, mendoakan mereka agar celaka (duakabilah; Ri'l dan Dzakwan) kemudian meninggalkannya, sedangkan pada sholatSubuh ia tetap membaca doa qunut hingga meninggalkan dunia ini" (Hadits sahih riwayat banyak ahli hadits dandisahihkan oleh banyak ahli hadits seperti al Hafizh al Balkhi, al Hakim, alBayhaqi dan ad-Daraquthni dan lain-lain)
Kalau ada orang mengatakan Qunut Subuh sebagai bid'ahberarti mengatakan para sahabat dan para ulama mujtahid yang telah disebutkansebagai ahli bid'ah, na'udzu billah mindzalik.
Sumber :
https://www.facebook.com/notes/aqidah-ahlussunnah-allah-ada-tanpa-tempat/qunut-subuh/813456378671273
Tidak ada komentar:
Posting Komentar