Rabu, 08 April 2015

Fatwa Wahabi: Siapa yang Bertentangan Dengan Muhammad bin Abdul Wahab Berarti Mengikuti Jalan Ahli Neraka

Fatwa Wahabi: Siapa yang Bertentangan Dengan Muhammad bin Abdul Wahab Berarti Mengikuti Jalan Ahli Neraka
Fatwa Ulama Wahabi Arab Saudi: Siapa saja yang tidak mengikuti Muhammad bin Abdul Wahab dan keturunannya berarti berada dalam jalan golongan ahli neraka.

Berikut fatwanya:

جامع الدرر السنية 14- (375-376) : ” يقول العلماء: حسن بن حسين، وسعد بن عتيق، وسليمان بن سحمان، وصالح بن عبد العزيز، وعبد الرحمن بن عبد اللطيف، وعمر بن عبد اللطيف، وعبد الله بن حسن، ومحمد بن إبراهيم بن عبد اللطيف، وكل آل الشيخ في خطابهم:

لا ينبغي لأحد من الناس العدول عن طريقة آل الشيخ، رحمة الله عليهم، ومخالفة ما استمروا عليه في أصول الدين، فإنه الصراط المستقيم، الذي من حاد عنه فقد سلك طريق أصحاب الجحيم. وكذلك في مسائل الأحكام والفتوى لا ينبغي العدول عما استقاموا عليه واستمرت عليه الفتوى منهم، فمن خالف في شيء من ذلك واتخذ سبيلا يخالف ما كان معلوماً عندهم ومفتىً به عندهم ومستقرة به الفتوى بينهم فهو أهل للإنكار عليه والرد لقوله


Seseorang tidak boleh berbeda dari metode Al Sheikh (ahli ilmu keturunan Muhammad Abdul Wahab atau ulama’ wahabi) dan bertentangan dengan apa yang mereka tetap berpegang padanya dalam usul agama. Karena seungguhnya itu (pegangan Al Sheikh dan metode mereka) adalah jalan yang lurus yang mana siapa saja yang yang cenderung (berbeda) darinya (pegangan dan metode Al Sheikh) berarti telah melalui jalan ahli neraka. Begitu juga dalam masalah hukum-hukum dan fatwa, maka tidak boleh berbeda dengan apa yang ditetapkan dan dipegang oleh mereka dalam fatwa tersebut. Maka siapa saja yang bertentangan dengan fatwanya (fatwa-fatwa Al Sheikh/ ulama keturunan Muhammad bin Abdul Wahab/ ulama wahabi) dan mengambil sikap untuk bertentangan dengan apa yang diketahui di sisi mereka (ulama Al Sheikh) atau apa yang difatwakan di sisi mereka dan apa yang telah diputuskan tentang sesuatu fatwa di sisi mereka (ulama ‘ Al Sheikh ) berarti dia layak untuk diingkari dan ditolak perkataannya.

ونحن نعلم : أن المسائل العلمية ، والأحكام التي يُحكم بها الناس ، والفتاوى التي يُفتَون بها لا تخلو من الخلاف ، وهذا أمر يعرفه من له أدنى معرفة ، لكن الاختلاف بين الناس خصوصًا في جهة نجد لابد أن يكون سبب شر وفساد وفتنة . وسد باب الشر والفتن والفساد أمر مطلوب في الشريعة ؛ بل هو أعظم مقاصدها ، كما لا يخفى ) . ( الدرر السنية : 14 / 375 – 376 ) .


Kita mengetahui: bahawasanya dalam masalah ilmiah dan hukum-hukum yang dihukum (ijtihad) oleh manusia (ulama’) dan fatwa yang para ulama’ berfatwa mengenainya tidak lepas dari khilaf. Ini adalah suatu hal yang diketahui umum oleh siapa saja yang memiliki walau sedikit ilmu pengetahuan. Akan tetapi, ikhtilaf di kalangan manusia khususnya dari sudut di mana kita temukan dapat menyebabkan kerugian, kerusakan, dan fitnah, maka menutup pintu keburukan, fitnah, dan kerusakan adalah suatu hal yang dituntut dalam Syariah. Bahkan ini adalah tuntutan syariat yang terbesar sebagaimana yang tidak dapat disembunyikan lagi, [Ad-Durar As-Saniyyah 14/375-376].

Jawaban Raja Arab Saudi Abdul Malik bin Abdul Rahman Al-Faisal kepada watikah para Masyaikh Al Sheikh tersebut diantaranya menyebutkan:

فالآن يكون الأمر على ما ذكر المشايخ أعلاه، فمن أفتى أو تكلم بكلام مخالف لما عليه الشيخ محمد بن عبدالوهاب، وأولاده: عبدالله، وعبدالرحمن، وعبداللطيف، وعبدالله بن عبداللطيف، فهو متعرض للخطر ؛ لأننا نعرف أنه ما يخالفهم إلا إنسان مراوز للشر والفتنة بين المسلمين


Maka sekarang, sebagaimana disebutkan oleh para Sheikh diatas: “Barangsiapa yang berfatwa atau berbicara dengan perkataan yang bertentangan dengan Sheikh Muhammad bin Abdil Wahab dan anak-anaknya (keturunannya): Abdullah, Abdul Rahman, Abdul Lathif dan Abdullah bin Abdil Lathif, berarti sedang menunjukan ancaman/ bahaya karena kita mengetahui bahwa tidak ada manusia yang bertentangan dengan mereka (ulama’ Wahabi dari keturunan Muhammad Abdul Wahab) kecuali orang-orang sedang membawa/ melakukan keburukan dan fitnah di kalangan Muslimin”.

Tahun 1339 Hijrah. Sumber: Ad-Durar As-Saniyyah fi Al-Ajwibah An-Najdiyyah (14/377-380). Ditulis oleh: Ibnu Nafis.

    Kita tahu bahwa mayoritas umat Islam adalah menganut faham ahlussunnah wal jama’ah bukan mengikuti faham wahabi (sekarang berubah mengganti namanya menjadi “salafi”). Dari ujung Barat hingga ujung Timur mayoritas adalah muslim ahlussunnah wal jama’ah yang mengikuti salah satu madzhab arba’ah (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hanbali), beraqidah Asy’ariyah atau Maturidiyah, dan bertasawuf. Hanya segelintir saja yang menganut faham Wahabi seperti Arab Saudi dan Qatar, dan faham Syiah seperti Iran. Fatwa dari ulama wahabi di atas menunjukan bahwa golongan wahabi menuduh ahlussunnah wal jama’ah secara langsung ataupun tidak langsung sebagai golongan ahli neraka. Na’udzubillah. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi muslimin ahlussunnah wal jama’ah dari fitnah Wahabi dan Syiah.

Fatwa Wahabi: Siapa yang Bertentangan Dengan Muhammad bin Abdul Wahab Berarti Mengikuti Jalan Ahli Neraka was last modified: March 10th, 2015 by Pejuang Ahlussunnah in Ngaji Yuk! - Kajian Ahlussunnah wal Jamaah.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar