Rabu, 21 Januari 2015

Aqidah Kaum Wahabi Salafi

Mujassimah Musyabbihah Adalah Aqidah Kaum Wahabi Salafi
Benarkah Aqidah Kaum Wahabi Salafi Adalah Mujassimah Musyabbihah ?
Sebelum menjawabnya, sebaiknya kita mengetahui terlebih dulu apa itu mujassimah musyabbihah. Setelah mengetahunya tentu anda akan bisa menjawab sendiri apa aqidah yang dianut oleh kaum Wahabi Salafi. Yang Perlu dicatat, kaum Wahabi Salafi berkeyakinan Allah bertempat secara fisik di langit atau arsy. Nah, dari sini nanti anda akan bisa menjawab dengan sangat mudah atas pertanyaan, apakah benar kaum Wahabi Salafi beraqidah mujassimah musyabbihah ?
http://www.islam-institute.com/wp-content/uploads/2013/11/Wahabi-itu-mujassimah-juga-musyabbihah.jpg
mujassimah musyabbihah

Mujassimah: yaitu mereka yang mempunyai keyakinan bahwa Allah berjisim atau berfisik. Mereka mengimani Allah punya tangan, punya mata dan telinga dalam pengertian jasmani / fisik.

Musyabbihah: yaitu mereka yang mempunyai keyakinan bahwa Allah adalah serupa dengan makhluk. Misalnya, mereka meyakini bahwa Allah secara fisik turun dari langit, Allah duduk di Arsy, dll.

Mujassimah musyabbihah merupakan satu kesatuan, artinya jika mereka punya aqidah mujassimah otomatis mereka juga sekaligus beraqidah musyabbihah. Menurut konsensus (ijma’) Ulama Ahlus Sunnah Wal jama’ah, hukum bagi orang-orang yang punya aqidah mujassimah musyabbihah telah keluar dari Islam atau murtad / kafir.

FAKTA-FAKTA TENTANG AQIDAH SALAFI WAHABI YANG TIDAK BISA DIPUBGKIRI SIAPA PUN.

1. Madzhab Salaf tidak pernah memahami nash shifat dengan makna dhahirnya.

2. Yang memahami dengan makna dhahir hanyalah kaum Mujassimah Musyabbihah seperti kaum wahabi salafi.

3. Metode Asy’ariyyah & Maturudiyyah telah sangat sesuai dengan metode Ulama salaf shalih.

Al-Imam Badruddin bin Jama’ah menegaskan tentang prinsip ulama salaf dalam menyikapi nash shifat sebagai berikut :

“ Barangsiapa yang menganut (mengaku) mengikuti ucapan ulama salaf, dan berucap dengan ucapan tasybih (penyerupaan) atau takyiif (visualisasi), atau membawa lafaz atas zahirnya dari apa yang Allah Maha Suci darinya berupa sifat-sifat baharu, maka dia telah berdusta mengaku mengikuti madzhab salaf, lepas dari ucapan dan keseimbangan salaf “. ( Iydhah ad- Dalil fi Qat’i Hujaji Ahli ath-Ta’thil : 93 )

Al-Imam al-Hafidz Ibnu Hajar berkata :

“ Ucapan : “ Allah Ta’ala turun di setiap malam “, Umat Islam berbeda pendapat dalam memehami makna turun, atas beberapa pendapat. Di antara mereka ada yang membawa maknanya atas zahirnya, mereka adalah kaum musyabbihah (menyerupakan Allah dengan makhluk), dan Allah Maha Suci dari ucapan mereka ini. Di antara mereka ada yang mengingkari kesahihan hadits-hadits yang warid itu secara jumlah, mereka adalah kaum khowarij dan Mu’tazilah, ini adalah sebuah kesombongan nyata. Di antara mereka ada yang mentakwilnya. Di antara mereka ada yang melaluinnya atas apa yang datang, dengan mengimaninya dengan jalan pemahaman globalnya, dengan tetap mensucikan Allah dari kaifiyyah dan tasybih, mereka adalah madzhab mayoritas ulama salaf “. ( Fath al-Bari : 3/30 )

Maka wahabi salafi bukanlah pengikut madzhab ulama salaf shalih, melainkan pengikut kaum mujassimah musyabbihah. Jadi hati-hatilah, jangan sampai kita tertipu oleh nama mereka yang keren: Salafi.

Dan Bukti-bukti berupa kitab karya Ulama Ahlussunnah di atas menunjukkan kaum Ahlsus sunnah khususnya Asy’ariyyah dan Maturudiyyah justru yang  benar-benar sebagai pengikut madzhab ulama salaf shalih dalam aqidahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar