Kamis, 19 Maret 2015

Pengertian Madzhab dan sekaligus tentang Madzhab empat

Pengertian Madzhab 
Madzhab, secara etimologi bahasa adalah tempat untuk pergi. Isim zaman (isim yang mengisyarahkan masa/waktu), dan isim makan (isim yang meng-isyarahkan tempat) Berasal dari fi’il madli “dzahaba-yadhhabu-dzihaaban”. Sedangkan menurut istilah ilmu fikih, madzhab adalah, sebuah metodologi khusus yang dijalankan oleh mujtahid (pakar ijtihad), yang menghantarkan sebuah hukum fikih, dengan merujuk pada Al Qur’an & Hadits nabi.

Adapun dasar hukum dalam bermadzhab adalah firman Alloh S.w.t, sbb:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (الأنبياء [21]: 7)

Artinya: “Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (QS. Al-Anbiya’ [21]: 7)

BACA JUGA:  Mengapa harus bermadzhab?

Sekilas Tentang Madzhab Empat
1. Mazhab Hanafi
Pendiri mazhab Hanafi ialah; Nu’man bin Tsabit bin Zautha. Diahirkan pada masa sahabat, yaitu pada tahun 80 H = 699 M. Beliau wafat pada tahun 150 H bertepatan dengan lahirnya Imam Syafi’i R.A. Beliau lebih dikenal dengan sebutan: Abu Hanifah An Nu’man.

Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah. Dalam bidang fiqh beliau belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal abad kedua hijriah dan banyak belajar pada ulama-ulama Ttabi’in, seperti Atha bin Abi Rabah dan Nafi’ Maula Ibnu Umar.
Mazhab Hanafi adalah, sebagai penisbatan dari nama imam pendiri-nya, Abu Hanifah. Jadi mazhab Hanafi adalah nama dari kumpulan-kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Abu Hanifah dan murid-muridnya serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh mereka yang kesemuanya adalah hasil dari pada cara dan metode ijtihad ulama-ulama Irak (Ahlu Ra’yi). Maka disebut juga mazhab Ahlur Ra’yi masa Tsabi’it Tabi’in.

Dasar-dasar Mazhab Hanafi
Abu Hanifah dalam menetapkan hukum fiqh terdiri dari tujuh pokok, yaitu: Al-Kitab, As Sunnah, Perkataan para Sahabat, Al-Qiyas, Al-Istihsan, Ijma’ dan Uruf.

Murid-murid Abu Hanifah adalah sebagai berikut:
1)     Abu Yusuf bin Ibrahim Al-Anshari (113-183 H)
2)    Zufar bin Hujail bin Qais al-Kufi (110-158 H)
3)     Muhammad bin Hasn bin Farqad as Syaibani (132-189 H)
4)    Hasan bin Ziyad Al-Lu’lu Al-Kufi Maulana Al-Anshari (….-204 H).

Daerah-daerah Penganut Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi mulai tumbuh di Kufah (Irak), kemudian tersebar ke negara-negara Islam bagian Timur. Dan sekarang ini mazhab Hanafi merupakan mazhab resmi di Mesir, Turki, Syiria dan Libanon. Kemudian  mazhab ini dianut sebagian besar penduduk Negara Afganistan, Pakistan, Turkistan, Muslimin India dan Tiongkok.

           2. Madzhab Maliki
            Madzhab Maliki, adalah kumpulan dari hasil istinbath hukum Imam Maliki, dan para santri-santrinya, setelah sepeninggalannya, kemudian diikuti dan dikembangkan oleh para penerus-nya.
Nama lengkap dari pendiri mazhab ini ialah: Malik bin Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun 93 M = 712 M di Madinah. Selanjutnya dalam kalangan umat Islam beliau lebih dikenal dengan sebutan Imam Malik. Imam Malik terkenal dengan imam dalam bidang hadis Rasulullah S.a.w.
Imam Malik belajar pada Ulama-ulama Madinah. Sedangkan yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur Rahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’ Maula Ibnu Umar dan Ibnu Syihab Az Zuhri.
Adapun yang menjadi gurunya dalam faan ilmu fiqh ialah; Rabi’ah bin Abdur Rahman. Imam Malik adalah imam (tokoh) negeri Hijaz, bahkan tokohnya semua bidang fiqh dan hadits.

Dasar-dasar Madzhab Maliki

    Nashshul Kitab
    Dzaahirul Kitab (umum)
    Dalilul Kitab (mafhum mukhalafah)
    Mafhum muwafaqah
    Tanbihul Kitab, terhadap illat
    Nash-nash Sunnah
     Dzahirus Sunnah
    Dalilus Sunnah
    Mafhum Sunnah
    Tanbihus Sunnah
    Ijma’
    Qiyas
    Amalu Ahlil Madinah
    Qaul Shahabi
    Istihsan
    Muraa’atul Khilaaf
    Saddud Dzaraa’i.

Para santri Imam Malik Yang Melanjutkan Madzhab Maliki
1)     Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim.
2)    Abu Abdillah Abdur Rahman bin Qasim al-Utaqy.
3)     Asyhab bin Abdul Aziz al-Qaisi.
4)    Abu Muhammad Abdullah bin Abdul Hakam.
5)    Asbagh bin Farj al-Umawi.
6)    Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam.
7)     Muhammad bin Ibrahim bin Ziyad al-Iskandari.
8)    Abu Abdillah Ziyad bin Abdur Rahman al-Qurthubi.
9)    Isa bin Dinar al-Andalusi.
10)Yahya bin Yahya bin Katsir Al-Laitsi.
11)  Abdul Malik bin Habib bin Sulaiman As Sulami.
12) Abdul Hasan Ali bin Ziyad At Tunisi.
13)  Asad bin Furat.
14)Abdus Salam bin Said At Tanukhi.

Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Maliki.
Awal mulanya tersebar di daerah Madinah, kemudian tersebar sampai saat ini di Marokko, Aljazair, Tunisi, Libia, Bahrain, dan Kuwait.

            3. Madzhab Syafi’i
Mazhab ini didirikan oleh Al-Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i, seorang keturunan Hasyim bin Abdul Muthalib bin Abdi Manaf. Beliau lahir di Gaza (Palestina) tahun 150 H bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu Hanifah yang menjadi Mazhab yang pertama.
Guru Imam Syafi’i yang pertama ialah Muslim bin Khalid, seorang Mufti di Mekah. Imam Syafi’i dianugrahkan mampu menghafal Al Qur’an pada usia di tujuh tahun. Setelah beliau hafal Al Qur’an, barulah mempelajari bahasa dan sya’ir; kemudian beliau mempelajari hadits, dan fiqh.
Mazhab Syafi’i terdiri dari dua macam; berdasarkan atas masa dan tempat beliau mukim, yang pertama; Qaul Qadim; yaitu istinbath Imam Syafi’i sewaktu hidup di-Irak. Dan yang kedua ialah Qaul Jadid; yaitu istinbath imam Syafi’i sewaktu beliau hidup di Mesir pindah.

Keistimewaan Imam Syafi’i dibanding dengan para Mujtahid lainnya, yaitu  beliau merupakan peletak batu pertama ilmu Ushul Fiqh dengan kitabnya Ar Risaalah. Dan kitabnya dalam bidang fiqh yang menjadi induk dari mazhabnya ialah: Al-Umm.

Dasar-dasar Mazhab Syafi’i:
Dasar-dasar atau sumber hukum yang dipakai Imam Syafi’i dalam ber-istinbat hukum syar’i adalah:
1.       Al-Kitab.
2.      Sunnah Mutawatirah.
3.      Al-Ijma’.
4.     Khabar Ahad.
5.      Al-Qiyas.
6.      Al-Istishab.

Ulama-ulama yang terkemudian yang mengikuti dan turut menyebarkan Mazhab Syafi'i, antara lain :
Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Nasa'I, Imam Baihaqi, Imam Turmudzi, Imam Ibnu Majah, Imam Tabari
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, Imam Abu Daud, Imam Nawawi, Imam as-Suyuti, Imam Ibnu Katsir, Imam adz-Dzahabi, Imam al-Hakim dst-nya.

Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i sampai sekarang dianut oleh umat Islam di negara Libia, Mesir, Indonesia, Pilipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo China, Sunni-Rusia dan Yaman.

4. Mazhab Hambali.
Pendiri Mazhab Hambali ialah: Al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal Azzdahili Assyaibani. Beliau lahir di Bagdad pada tahun 164 H. dan wafat tahun 241 H.
Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam yang banyak berkunjung ke berbagai negara untuk mencari ilmu pengetahuan, antara lain: Siria, Hijaz, Yaman, Kufah dan Basrsh. Dan beliau dapat menghimpun sejumlah 40.000 hadis dalam kitab Musnadnya.

Dasar-dasar Mazhab

Adapun dasar-dasar mazhabnya dalam mengistinbatkan hukum adalah:
1.      Nash Al-Qur-an atau nash hadits.
2.      Fatwa sebagian Sahabat.
3.      Pendapat sebagian Sahabat.
4.     Hadits Mursal atau Hadits Doif.
5.      Qiyas.

Dalam menjelaskan dasar-dasar fatwa Ahmad bin Hanbal ini di dalam kitabnya I’laamul Muwaaqi’in.

Pengembang-pengembang Mazhab Hanbali
Adapun ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Ahmad bin Hanbal adalah sebagai berikut:

1.  Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama Al-Atsram; dia telah mengarang Assunan Fil Fiqhi ‘Alaa Mazhabi Ahamd.
2. Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al-Marwazi yang mengarang kitab As Sunan Bisyawaahidil Hadis.
3. Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan nama Ibnu Ruhawaih al-Marwazi dan termasuk ashab Ahmad terbesar yang mengarang kitab As Sunan Fil Fiqhi.
4.  Ada beberapa ulama yang mengikuti jejak langkah Imam Ahmad yang menyebarkan mazhab Hambali, di antaranya:
5.    Muwaquddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi yang mengarang kitab Al-Mughni.
6.    Syamsuddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi pengarang Assyarhul Kabiir.
7. Syaikhul Islam Taqiuddin Ahmad Ibnu Taimiyah pengarang kitab terkenal Al-Fataawa.
8. Ibnul Qaiyim al-Jauziyah pengarang kitab I’laamul Muwaaqi’in dan Atturuqul Hukmiyyah fis Siyaasatis Syar’iyyah.Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qaiyim adalah dua tokoh yang membela dan mengembangkan mazhab Hambali.
9.     Dan seterusnya..

Daerah yang Menganut Mazhab Hambali.
Awal perkembangannya, mazhab Hambali berkembang di Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Pada abad XII mazhab Hambali berkembang terutama pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz As Su’udi.

Dan masa sekarang ini menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar di seluruh Jazirah Arab, Palestina, Siria dan Irak.

Terkait :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar