Rabu, 19 Oktober 2016

Asal mula demo dan kajianya

Awal mula terjadi demo dalam Islam
Diriwayatkan,

Suatu ketika Kholifah Ali bin Abi Tholib di tanya, Wahai amirul mukminin, mengapa sewaktu islam di pimpin rasulullah terasa tenang dan damai, tapi semenjak engkau yang memimpin banyak terjadi keributan dan pembrontakan?".
Kholifah Ali menjawab, "Iya, karena dahulu yang di pimpin rasulullah orangnya seperti saya, sementara ketika aku yang memimpin masyarakatnya seperti kamu".

Disebutkan dalam riwayat Shahih Bukhari bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib ketika dihujat oleh Khawarij beliau berkata: “Putuskanlah apa yang hendak kalian putuskan, karena aku membenci perpecahan dan perbedaan pendapat, aku menginginkan persatuan. Dan jika tidak maka aku lebih memilih untuk wafat menyusul para sahabatku.” Dan itulah awal sejarah demo yang banyak terjadi di zaman sekarang ini, maka janganlah menjadi pengikut ajaran orang-orang yang mendemo Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

Kemudian Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib Kw. ketika menerima khilafah setelah ayahnya wafat, maka khilafah pun ia serahkan kepada Mu’awiyah bin Abi Sufyan demi menghindari perpecahan diantara kaum muslimin. Maka dalam hal ini Sayyidina Hasan lebih memilih untuk mengalah dan menyerahkan kekuasaan demi menjaga agar tidak terjadi pertumpahan darah diantara kaum muslimin.

Kemudian Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib Kw. yang datang untuk memenuhi undangan. Namun setelah beliau tiba di Karbala, disampaikan kepada Yazid bin Mu’awiyah bahwa Sayyidina Husain datang untuk berperang dan merebut kepemimpinan. Sungguh sebuah kedustaan yang nyata, karena jika Sayyidina Husain datang untuk berperang atau untuk merebut kepemimpinan maka beliau tidak akan membawa serta istri dan anak-anaknya serta keluarganya bersamanya. Sehingga Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib dibantai di padang Karbala.

Dan sampai pada keturunannya, al-Imam Ahmad al-Muhajir, dimana ketika di Baghdad banyak terjadi khilaf, pecah-belah dan perebutan kekuasaan, maka al-Imam Ahmad bin Isa al-Muhajir bersama keluarganya pindah ke Tarim Hadhramaut. Karena di daerah tersebut ada penguasa Tarim seorang muslim yang membela Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Dan banyak orang yang mengecam al-Imam Ahmad al-Muhajir, sehingga ada seorang alim yang bermimpi Rasulullah Saw. dan ia berkata: “Wahai Rasulullah, al-Imam Ahmad telah meninggalkan kami dan pindah ke Hadhramaut, sedangkan kami berada dalam pertikaian dan perselisihan.” Maka Rasulullah Saw. menjawab: “Aku gembira dengan apa yang telah diperbuat oleh Ahmad bin Isa.”

Sehingga al-Imam Ahmad menetap di Hadhramaut dan terus memiliki keturunan hingga sampai pada masa al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ba’alawi. Beliau mematahkan pedangnya di hadapan keluarga dan para sahabatnya seraya berkata: “Keluargaku dan para sahabatku serta orang-orang yang mengikutiku, sejak saat ini aku tidak lagi akan berdakwah dengan kekerasan.”

Oleh sebab itu jalan dakwah para habaib adalah dengan kedamaian. Sehingga dari Hadhramaut muncullah para penyeru ke jalan Islam menuju Gujarat yang akhirnya sampai ke pulau Jawa. Mereka datang dengan jalan kedamaian seperti yang dicontohkan oleh para leluhurnya. Dan kita kenal 9 orang yang berhasil menyebarkan Islam di Nusantara ini, mereka tidak memiliki pasukan, senjata atau kekuatan lainnya. Namun mereka dapat menyebarkan Islam di segala penjuru nusantara sehingga penduduk Indonesia mengenal kalimat “Laa ilaaha illaa Allah”, dan jadilah Indonesia ini negara muslimin terbesar di dunia, karena kedamaian yang disebarkan melalui para penyebar dakwah di tanah air.
Demo, Meneladani kaum Khawarij untuk Menggulingkan Pemerintah

Dan hal penting bagi kita adalah janganlah kita…
Tidak ada komentar:
KAJIAN TENTANG DEMONSTRASI, BOLEHKAH?

Demonstrasi, disingkat demo atau unjuk rasa dalam bahasa Arab disebut mudzaharah (مظاهرة) adalah ungkapan protes yg dilakukan secara bersama-sama untuk menyampaikan tujuan tertentu seperti tujuan politis, protes atas suatu keadaan, perubahan peraturan, dan lain-lain. Aksi demonstrasi bermula pada pertengahan abad ke-19 di Irlandia yg terinspirasi oleh Daniel O'Connell. Di Indonesia, tradisi demo baru sangat sering terjadi pasca Reformasi. Selama masa Orde Baru, demo relatif tidak ada karena memang dilarang.

DEFINISI DEMONSTRASI (UNJUK RASA)

Demonstrasi atau unjuk rasa atau protes jalanan adalah aksi yg dilakukan kelompok massa atau sekumpulan kelompok massa untuk tujuan politis atau yg lain. Demonstrasi umumnya dilakukan dengan cara berjalan dalam format parade massal yg biasanya diawali di suatu tempat dan menuju lokasi yg ditentukan. Demonstrasi terkadang diakhiri dengan bacaan petisi oleh ketua demo atau tuntutan untuk berbicara dengan perwakilan pihak yg didemo. Dalam bahasa Arab demonstrasi disebut mudzaharah (مظاهرة).

Aksi duduk-duduk atau memblokade jalan disebut juga dengan demontrasi walaupun kurang umum.

DEMO DAMAI DAN KEKERASAN

Ada beberapa jenis aksi demo sebagai berikut:

a) Aksi damai (non-violent/peaceful demontration)
b) Aksi kekerasan (violent /militant demonstration)
c) Aksi damai yg berujung kekerasan.

TUJUAN DEMONSTRASI

Tujuan demonstrasi adalah sebagai berikut:

a) Untuk mengungkapkan pendapat (setuju atau tidak setuju) terkait isu publik seperti ketidakadilan, penderitaan kaum dhuafa, dll.
b) Protes terkait isu politik
c) Protes terkait permasalahan ekonomi
d) Protes terkait isu sosial

FORMAT/BENTUK DEMONSTRASI

Bentuk demontrasi ada beberapa macam format seperti:

a) March atau berbaris yaitu berbaris dari satu tempat ke tempat lain yg dituju.
b) Rally atau penggalangan orang yaitu sekumpulan orang berkumpul di suatu tempat untuk mendengarkan pembicara.
c) Picketing atau pengepungan yaitu sekekompok massa mengepung suatu tempat tertentu.
d) Sit-ins atau duduk bersama yaitu peserta demo duduk bersama di suatu lokasi untuk waktu tertentu atau tak terbatas sampai tuntutan dipenuhi atau sampai mereka dipaksa meninggalkan tempat.
e) Hunger strike atau mogok makan yaitu peserta demo tidak makan apapun kecuali minum air untuk waktu yg ditentutkan atau sampai tuntutan dipenuhi.
f) Nudity atau telanjang. Ini terjadi di negara-negara Barat (Eropa dan Amerika). Demo dilakukan oleh sekolompok perempuan atau pria wanita dengan bertelanjang dada atau telanjang bulat atau mengancam untuk bertelanjang apabila tuntutan tidak dipenuhi.

PERBEDAAN PENDAPAT TENTANG DEMONSTRASI

Demonstrasi adalah fenomena modern dan umumnya hanya terjadi pada negara yg menganut sistem demokrasi. Karena itu demonstrasi tidak diijinkan dan tidak terjadi di negara2 otoriter yg berada di bawah penguasa diktator, kerajaan, dan komunisme. Seperti, Arab Saudi, China, Korea Utara, Mesir sebelum revolusi, Indonesia pada era pra-Reformasi, dan lain-lain.

Pendapat ulama pun berbeda sesuai dengan negara tempat di mana mereka tinggal. Para ulama Arab Saudi, yg dikenal dengan sebutan ulama Wahabi Salafi, mengharamkan demonstrasi dengan berbagai argumennya. Pendapat mereka tentu dapat dimaklumi kalau dicurigai sarat dengan kepentingan untuk membela penguasa. Maklum, gerakan Wahabi mendapat dukungan politik dan finanasial penuh dari penguasa kerajaan. Kerajaan bubar, gerakan Wahabi akan bubar juga. Atau minimal tidak akan berkembang.

Karena itu, demi mendapat pandangan dari ulama yg relatif obyektif dan netral, saat ini membahas soal dari sudut pandang ulama di luar Arab Saudi. Walaupun tetap mengutip pandangan kalangan ulama Wahabi untuk sekedar diketahui.

Karena demo merupakan fenomena negara modern yg demokratis, maka tidak ada satu pun dalil Al-Qur'an dan hadits yg mengena persis dengan permasalahan. Memang, ulama yg berargumen - terutama yg mengharamkan - memakai dalil Qur'an dan hadits untuk mendukung pandangannya, namun apakah dalil yg digunakan itu relevan atau tidak masih perlu kajian lebih lanjut.

DALIL DAN PENDAPAT ULAMA YANG MEMBOLEHKAN DEMONSTRASI

Yusuf Qardhawi termasuk salah satu ulama kontemporer yg membolehkan demonstrasi. Bagi Qaradhawi unjuk rasa hukumnya boleh dalam Islam selagi bertujuan baik dan di dalamnya tidak terkandung unsur-unsur yang bertentangan dengan syariah Islam. Lihat : http://www.alsaha.com/sahat/4/topics/285042.html

Qardhawi mengatakan:

فمن حق المسلمين – كغيرهم من سائر البشر- أن يسيروا المسيرات وينشئوا المظاهرات، تعبيرا عن مطالبهم المشروعة، وتبليغا بحاجاتهم إلى أولي الأمر، وصنّاع القرار، بصوت مسموع لا يمكن تجاهله. فإن صوت الفرد قد لا يسمع، ولكن صوت المجموع أقوى من أن يتجاهل، وكلما تكاثر المتظاهرون، وكان معهم شخصيات لها وزنها: كان صوتهم أكثر إسماعا وأشد تأثيرا. لأن إرادة الجماعة أقوى من إرادة الفرد، والمرء ضعيف بمفرده قوي بجماعته


Arti kesimpulan: Adalah menjadi hak umat Islam untuk berdemonstrasi. Karena tuntutan yg disampaikan secara bersama lebih kuat dibanding apabila dilakukan sendirian.

Dalil yg dipakai Qardhawi antara lain

- QS Al-Maidah : 2

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى


"Saling tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa."

- Hadits Nabi

المؤمن للمؤمن كالبنيان، يشد بعضه بعضا


"Orang mukmin dengan mukmin lain itu ibarat bangunganyang saling menguatkan."

- Kaidah fiqih

أن الأصل في الأشياء الإباحة


"Hukum asal dalam semua hal itu adalah boleh (kecuali ada nash yg menyatakan sebaliknya)."

Menurut Qardhawi, seorang ulama hendaknya tidak mudah mengharamkan sesuatu kecuali bdrdasarkan dalil nash Qur'an dan hatits sahih yg menetapkan atas keharamannya. Adapun dalil hadits yg dha'if sanadnya atau sahih tapi penetapan keharamannya tidak sharih (eksplisit), maka hukumnya tetap pada kebolehan sehingga tidak terjebak pada mengharamkan sesuatu yg dihalalkan Allah ( لا نحرم ما أحل الله)

Menurut Qardhawi, dalam Islam perkara yg halal jauh lebih luas dari perkara yg haram karena sesuatu yg tidak dinyatakan haram pada dasarnya adalah halal. Nabi bersabda dalam sebuah hatits:

إن الله فرض فرائض فلا تضيعوها، وحد حدودا فلا تعتدوها، وحرم أشياء فلا تنتهكوها، وسكت عن أشياء رحمة بكم غير نسيان فلا تبحثوا عنه


"Allah mewajibkan beberapa kewajiban, maka jangan kau sia-siakan. Memberi batasan-batasan, jangan kau lewati. Mengharamkan beberapa hal, jangan kau langgar. Diam atas beberapa hal sebagai rahmat bagimu, bukan karena lupa, maka jangan kau cari-cari (status hukum) darinya." (HR. Darulquthni hadits hasan. Hadits no 30 dalam Hadits Arab'in Nawawi)

ULAMA WAHABI SALAFI MENGHARAMKAN DEMONSTRASI

Seperti disinggung di muka, ulama Wahabi hampir pasti akan mengharamkan demonstrasi. Karena demonstrasi dilarang di negara-negara non-demokrasi seperti Arab Saudi. Sedang gerakan Wahabi Salafi mendapat dukungan penuh secara politik dan finansial dan terintegrasi dalam sistem kerajaan Arab Saudi. Oleh karena itu, para ulama Wahabi "berkewajiban" untuk mendukung rezim Ibnu Saud.

Berikut pendapat ulama Wahabi tentang demonstrasi. Lihat : http://muntada.islamtoday.net/t71131.html

1. Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz menyatakan:

فالمسيرات في الشوارع والهتافات ليست هي الطريق الصحيح للإصلاح والدعوة فالطـــريق الصحيح، بالزيارة والمكاتــــــــبات بالتي هي أحســن


"Rally (berbaris) di jalan bukanlah jalan yg benar untuk melakukan ishlah (perbaikan), dakwah. Cara yg benar adalah dengan kunjungan atau tulisan."

2. Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menyatakan:

فان المظاهرات أمر حادث، لم يكن معروفاً في عهد النبي صلى الله عليه وسلم ولا في عهد الخلفاء الراشدين، ولا عهد الصحابة رضي الله عنهم. ثم إن فيه من الفوضى والشغب ما يجعله أمرا ممنوعاً لذلك نرى إن المظاهرات أمر منكر


"Demonstrasi itu perkara baru yg tidak ada di zaman Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, masa Khalifah Islam yg empat (khulafaur Rashidin), dan masa Sahabat. Unjuk rasa itu terlarang karena menimbulkan kekacaaun dan kerusuhan. Kami berpendapat bahwa demonstrasi itu perkara yg munkar."

3. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan mengatakan:

والمظاهرات ليست من أعمال المسلمين ،وما كان المسلمون يعرفونها ،ودين الإسلام دين هدوء ودين رحمة ودين اضباط لافوضى ولاتشويش ولاإثارة فتن ،هذا هو دين الإسلام، والحقوق يتوصل إليها بالمطالبة الشرعية والطرق الشرعية، والمظاهرات تحدث سفك دماء وتحدث تخريب أموال ،فلاتجوز هذه الأمور


Arti ringkasan: Demonstrasi bukan perilaku umat Islam dan tidak dikenal oleh umat Islam zaman dahulu. Demonstrasi menimbulan pertumpahan darah dan kerusakan harta benda. Maka, hal ini tidak boleh."

KESIMPULAN

Demonstrasi hukumnya boleh dalam Islam karena itu termasuk forum untuk menyampaikan pendapat dan bentuk ekspresi amar makruf nahi munkar (menyeru kebaikan, dan mencegah kemungkaran). Dengan syarat, dalam melaksanakan demontrasi tidak terdapat perilaku atau perbuatan yg melanggar syariah Islam seperti melakukan tindak kekerasan, terjadinya pengrusakan, atau menyebabkan pelaku demo meninggalkan kewajiban agama seperti shalat 5 waktu, atau melakukan pelanggaran dosa , dll. Wallahu a'lam bis -Shawab

Demikian Ibnu Mas'ud At-Tamanmini melaporkan dalam kajiannya semoga bermanfaat. Aamiin

والله الموفق الى اقوم الطريق





أعزاءنا زوار وأعضاء الساحة العربية،

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بعد 15 عاما من خدمة الحوار العربي على شبكة الإنترنت، يحزننا أن نعلمكم بأن الوقت قد حان لكتابة الموضوع الأخير على صفحات الساحة العربية.

بدأنا هذا المشروع في عام 1997 كأول موقع للحوار العربي على شبكة الإنترنت. عاصر الموقع الكثير من الأحداث، وتشرف باستضافة الكثير من الأقلام، من جميع الفئات بما في ذلك أكبر أصحاب القرار. كان في قلب الحدث دائما، وكان أول من أعلن الكثير من الأحداث، وكان أجرأ من ناقش الكثير من الخفايا، وكان مقياسا دقيقا استغلته وسائل الإعلام العالمية لجس نبض الشارع العربي الحقيقي. ذهب إلى أبعاد غير مسبوقة في حرية الرأي وفرض معايير جديدة على الإعلام العربي.

الكثير من الضباب أحاط بحقيقة الساحة العربية، من يملكها؟ من يديرها؟ وما هي أهدافها؟ رغم البساطة الشديدة التي كنا ندير فيها الأمور منذ اليوم الأول. الموقع أنشأته مجموعة من شباب دولة الإمارات الذين جمعهم الشغف بالتقنية أثناء مرحلة الدراسة الجامعية، كل منهم له آراء وتوجهات وأفكار واهتمامات قد تختلف مع الآخرين. لكنهم جميعا يتفقون على أهمية الحوار ويثمنون دوره في تقريب وجهات النظر المختلفة. وهذا الإيمان المشترك بينهم كان دستور الساحة العربية منذ بدايتها ولم يتغير أبدا. حرية الرأي مكفولة للجميع، لطرح أي شئ، باستثناء البذاءة والخروج عن القانون. وللحرص أكثر على الحياد، حرصنا على عدم الكتابة بأسمائنا الحقيقية في الساحة العربية، خوفا من أن يخلط أحدهم بين أفكار أحد المؤسسين وبين توجهات الموقع.

قد يكون حرصنا المبالغ فيه على الحياد أكبر أخطائنا في الساحة العربية. فإصرارنا عليه جعلنا خصما محتملا لكل صاحب رأي، خاصة الإقصائيين منهم. فصاحب الرأي اليميني المتطرف لا يرانا مؤيدين له ومضطهدين لمن يخالفونه، فيعتبرنا معهم ضده. واليساري المتطرف مثله. فصرنا نسمع اتهامات العمالة والانحياز من كل الأطراف المتناقضة. وللأسف البعض أخذ الموضوع بشكل شخصي فعلا وحاربنا داخل وخارج الإنترنت.

من باب الإنصاف والشفافية، نحب أن نتحدث عن بعض الأمور التي أثيرت حول الساحة العربية والقائمين عليها، فمن حق الزوار والأعضاء الكرام أن يعرفوها حتى لا تبقى الساحة العربية لغزا يخوض المغرضون في تفسيره على هواهم.

هل كانت الساحة العربية تابعة لأجهزة مخابرات؟ كلا. لم نتبع أي جهاز أمني. لا يعمل أي منا في جهاز أمني. لم نسرب أي بيانات لأي جهاز أمني. لكن في عصر الإنترنت لا تحتاج أجهزة الأمن لتعاوننا أصلا للحصول على أي بيانات. من السهل عليها تعقب أي شخص.

لماذا حجبت الساحة العربية في المملكة العربية السعودية ولماذا قصرت إدارة الساحة في رفع الحجب؟ سبب الحجب لا نعلمه. كنا نتوقع مثلكم جميعا أن يكون الحجب بسبب تناول بعض الأعضاء لمسائل حساسة جدا في حواراتهم. لكن هذا السبب تبخر ولم يعد مقنعا في ظل وجود مواقع وشبكات اجتماعية تتناول المواضيع بشكل أجرأ مما تم في الساحة العربية. لم يتم حجب تويتر مثلا، ولم يتم حجب الفيسبوك. هل تركنا الأمر للظن والتساؤلات؟ كلا. قمنا بزيارة المملكة العربية السعودية ومقابلة أصحاب القرار في مختلف المؤسسات ذات الصلة. إجابات المسؤولين، وبعضهم كان على أعلى مستوى، كانت غامضة وغير واضحة. البعض أعرب عن استغرابه من حجب الساحة، والبعض توقع أن يكون الحجب من جهات أخرى. زرنا هذه "الجهات الأخرى" واستمر لوم الآخرين. توقفنا عن المحاولة عندما وجدنا أنفسنا ندور في حلقة مفرغة، كل شخص فيها يؤكد عدم مسؤولية الجهة التي يمثلها ويدلنا على الجهة التالية. حتى اليوم لا نعرف سبب حجب الساحة العربية في المملكة العربية السعودية، ولا نعلم الجهة الحقيقية التي تقف خلفه ودوافعها.

هل تم بيع الساحة العربية؟ هل دخل إليها مستثمر؟ كلا. ملاك الساحة العربية اليوم، هم أنفسهم ملاكها عند افتتاحها. حصلنا على عروض عديدة لشراء الساحة العربية. رفضنا بعضها بسبب انخفاض المقابل. ورفضنا البعض الآخر بسبب عدم اطمئناننا لنوايا المشترين.

هل كانت الساحة العربية مشروعا مربحا؟ كانت كذلك في بعض الفترات. حصلنا على عقود رعاية وإعلان غطت تكاليف الساحة لفترات طويلة وساعدت في تطويرها. واستمرت هذه العروض حتى بعد الحجب في المملكة العربية السعودية، فالحجب وإن صعّب الدخول إلى الساحة إلا أن الأرقام لم تختل كثيرا، فوسائل اختراق الحجب انتشرت بشكل مخيف في السعودية بعد حجب الساحة العربية حتى اضطررنا لحظر تداولها في مواضيع الساحة حرصا على عدم تسهيل الدخول للمواقع الإباحية والضارة. بعد مرور زمن على الحجب كان واضحا أن الأضرار لم تكن بذلك السوء، إلى أن بدأ بعض المعلنين في استلام اتصالات تأمرهم بإيقاف حملاتهم في الساحة العربية. اتصل بعضهم فينا طالبين إيقاف حملاتهم الإعلانية فورا، بعضهم عرض التنازل عن قيمة العقد خجلا، لكننا رفضنا وقمنا بتعويض كل من طلب إيقاف حملته. ومنذ هذه الحادثة قلت عائدات الإعلان كثيرا وصارت الساحة العربية لا تغطي تكاليفها، ناهيك عن محاولات الهجوم والإغراق التي كانت تستنزف ميزانيتها. واضطررنا للإنفاق عليها بشكل شخصي.

لماذا كان التسجيل في الساحة العربية مغلقا؟ فتح التسجيل في الساحة العربية كان سيترتب عليه زيادة في عدد الأعضاء وعدد المواضيع وعدد الردود. وبالتالي زيادة في الموارد التقنية وعبئ على النظام. لم نكن قادرين على توفير الموارد الإضافية بسبب الصعوبات المادية.

لماذا استمرت الساحة رغم هذا كله؟ بسبب إيماننا بالحوار وبالرسالة التي كانت الساحة العربية تقدمها. بسبب شغفنا بالمحتوى الإلكتروني العربي ورغبتنا بإثرائه. وبسبب العلاقة الحميمة التي تربطنا بالساحة العربية التي شاهدناها تكبر من مجرد ساحة للحوار المباشر (شات) إلى أكبر المواقع العربية، وتدخل ضمن أكبر 50 موقع إلكتروني على مستوى العالم يوما ما، ويتم ذكرها في كتب ومناهج دراسية وأفلام سينمائية ووسائل إعلام. ولأننا كنا دوما نخطط للنسخة القادمة من الساحة العربية ومميزاتها الحديثة مما يجعل المستقبل يبدو دوما أجمل. لهذه الأسباب كنا نصر على الاستمرار رغم أن كل المؤشرات كانت تدل على أن وقت النهاية قد حان.

ختاما، لماذا قررنا أن نغلقها؟ لكل بداية نهاية. الساحة العربية أعطت الكثير، وأعطيناها الكثير. لكنها تحولت في السنين الأخيرة لعبئ ثقيل. لم نعد قادرين على التكفل بالإنفاق عليها، والأهم من ذلك لم نعد قادرين على تخصيص الساعات اليومية لمتابعتها إداريا وتقنيا. كل منا تطور في مجال تخصصه ومهنته، ولا نستطيع أن نهمل مسؤولياتنا المهنية والأسرية أكثر. جاء القرار وكان صعبا جدا. تأجل لأشهر عديدة. كان القرار منطقيا منذ زمن، لكن لم نجرؤ على اتخاذه من قبل. فالساحة العربية عزيزة جدا. لكن كما أسلفنا، لكل شئ نهاية. ونحمد الله على كل شئ.

نشكركم كثيرا على دعمكم المستمر. وعلى صبركم. نعتذر منكم كثيرا عن أي تقصير أو أي إزعاج. نتقدم بكل الشكر والعرفان والتقدير للأخوة الذين تطوعوا للإشراف على مختلف الساحات أثناء تاريخ الساحة العربية، وأيضا من أشرفوا على الفعاليات، ومن تطوع لمساعدتنا بأي شكل من الأشكال، والشركات التي ساهمت في تطوير واستضافة وتسويق الساحة العربية. هؤلاء كانوا دائما يشجعوننا على الاستمرار والعطاء أكثر. نعتذر كثيرا وبشكل شخصي من كل شخص أزعجته الساحة العربية بأي شكل من الأشكال. لم نستهدف أحدا إطلاقا في الساحة العربية وكنا ننزعج دوما عندما نعلم أن أحدهم تضايق بسبب شئ تم نشره في الساحة.

نسألكم الدعاء. والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

١٤ رمضان ١٤٣٣
١ أغسطس ٢٠١٢

مؤسسي الساحة العربية:
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar