Sabtu, 15 Oktober 2016

Makna gerakan dalam sholat


Mengetahui asal kejadian diri didalam sholat karena sholat adalah mi'raj antara hamba dan Tuhan.
Sabda Nabi : “Sholat itu adalah mi’raj bagi mukmin” Mi'raj itu ialah Penyatuan, yakni kembalinya ‘yang menyembah’ kepada ‘Yang Disembah’.
_____________________________________

Rukun sholat :
„Berdiri: Alif Dzat.
Takluknya Huruf Alif dalam rahsia Titik Ba, Alif yang menjadi Tiada. Bermula dalam takluknya Alif di Alam Mulki.
Alif adalah Kanzun Mahfiyyan (Perbendaharaan Yang Tersembunyi). Yang Tersembunyi ingin dikenali maka dizahirkan Lam (Nurmuhammad) sebagai tabirnya.
_____________________________________

Alif itu bermakna 7 sifat ma’ani: Wujud, Hayat, Ilmu, Qudrat, Iradat, Sama', Bashar dan Kalam.
Pada posisi berdiri anasirnya adalah Api (fana dalam wujud) Api itu sifatnya membakar yakni melenyapkan keakuan diri.
_____________________________________

„Niat:
Niat adalah melenyapkan diri dari diri. Dalam takluk rahsianya Alif yakni Titik Hati. Tujuan niat ini adalah untuk memulangkan kesemua sifat amanah kepada Al-Haq. Berkata arifbillah "Siapa yang mengenal dirinya, mengenal akan Tuhannya." adanya niat ialah di antara Alam Mulki.
Niat itu ialah:
La maujud
La hayyun
La alimun
La qaadirun
La muridun
La sami’un
La bashirun
La mutakalimun
Fil haqiqati illaLah.
(tidak ada yang maujud, tidak ada yang hidup, tidak ada yang tahu, tidak ada
yang kuasa, tidak ada yang kehendak, tidak ada yang dengar, tidak ada yang
lihat, tidak ada yang berkata-kata pada haqiqatnya melainkan Allah)
_____________________________________

„Takbiratul Ihram:
Berpisah diri dari Alam Mulki.
Ketika mengucapkan ‘Allahu Akhbar’.
fana hamba Hanya sifat yang menyembah saja, yang tinggal sebagai penzahiran wujud Allah (Yang Disembah). Takluknya dalam rahsia Titik bagi Alif yang menjadi Tiada.
Berkata Abu Yazid Bustami : “Aroftu Robbi bi Robbi’ (Aku mengenal Tuhanku dengan Tuhanku).
_____________________________________

„Fateha:
Ketika membaca Fateha, terbukanya Pintu Alam Malakut bagi ‘yang menyembah’. Menyaksikan kalimah Allah melalui penyingkapan (syuhud) dalam firman Allah; “Malikiyauu middin” di dalam Kerajaan Allah. Dari takluknya ‘Tiada’ menjadi Titik dari NurNya (Nur Muhammad). Dengan Nur Muhammad inilah yang menyembah mengenal dirinya "man arafa nafsahu" sebagai ‘RohNya’ yang pernah dihimpun di Alam Lahut semasa Adam baru sempurna kejadiannya, yakni ketika Jibril menepuk tulang sulbi Adam, maka keluar semua roh anak cucu Adam dari tulang sulbi Adam. Adapun ‘RohNya’ itu pada hakikatnya adalah daripada Nurullah.
_____________________________________

Tanpa hadirnya Nur Muhammad yang menyembah tak mungkin bisa berhadap di depan Allah. Dengan perwujudan Nur Muhammad ini maka ‘yang menyembah’ berdialog dengan Allah secara langsung “Kepada Engkaulah kami sembah dan kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan mereka yang Engkau berikan ni’mat, bukan (jalan) mereka yang Engkau murkai, dan bukan pula (jalan) mereka yang sesat.” Maka di'Amin'kan akhir Fateha itu oleh para malaikat dari setiap 7 lapis langit yaitu dari: Alam Mulki, Alam Malakut, Alam Jabarut, Alam Bahut, Alam Lahut, Alam Hahut dan yang tertinggi sekali ialah Alam Al-Insan yang di sinilah puncaknya.
_____________________________________

„Rukuk: Lam Sifat
Takluk huruf Lam zahirnya dari Alif yang menyembah menampakkan Yang Disembah. Lam menampakkan Alif atau Sifat menamppakkan Dzat.
_____________________________________

Rukuk anasirnya Angin, yang menyembah berada dalam suatu tarikan dari Nur Muhammad Yang menyembah ditarik masuk ke dalam Alam Jabarut dan berpisah dari Alam Malakut.
Berkata Arifbillah : "Barangsiapa mencari Tuhan di luar dirinya, niscaya akan tersesat. Pada tahap ini yang menyembah melepaskan qalbunya dan yang tinggal padanya hanyalah RohNya yang akan naik ke lapisan yang lebih tinggi untuk kembali kepada Tuhan.
Yang menyembah mengenal dirinya di Alam Jabarut, yang menyembah telah bersatu dengan Yang Disembah (WahdatusSyuhud) Maka bertasbihlah yang menyembah "Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dengan sifat kepujiannya."
_____________________________________

„I'tidal:
Yang menyembah masuk dalam Pintu Kematian.
Berkata arifbillah : “Matikanlan dirimu sebelum mati”.
_____________________________________

„Sujud Awal: Lam Asma
Takluk huruf Lam menampakkan huruf Mim. Sabda Nabi "Aku dizahirkan ke dunia dalam keadaan sujud". Sujud dinisbahkan kepada anasir Air. yakni Air Mutlak, sumber kejadian Alam Mulki. Arasy Tuhan berada di atas air. atau dengan kata lain disini yang menyembah sampai di Alam Bahut. Alam Bahut adalah Pembatasan Terakhir Segala Penzahiran.

Ungkapan Ibnu Arabi ialah Syajaratul Kaun (Pohon kejadian) atau sebutan yang sering juga disebut - Sidrahtul Muntaha. Pada tahap ini yang menyembah adalah RohNya yang di dalam Sirr (Rahsia). Bersabda Nabi Muhammad ketika mi'raj melihat Wajah Allah "Aku tidak tahu di manakah aku berada". Pada tahap ini yang menyembah menyerap kepada Yang Disembah seolah-olah yang menyembah itulah Yang Disembah, Yang Disembah itulah yang menyembah, yang pada hakikatnya wujud terurai dalam fana fissifat dan lebur dalam fana fizzat Melihat Allah dengan Allah maka yang menyembah diberikan pengetahuanNya (Ana al-Haq = Akulah kebenaran).
Maka bertasbihlah yang menyembah “Maha suci Tuhanku yang Maha Mulia dengan sifat kepujian-Nya.”
_____________________________________

„Duduk Di Antara Dua Sujud:
Takluk pada huruf Ha Yang Menyembah telah dikaruniai Baqa setelah fana fil sifat dan fana fil zat. Dengan dikurniai Baqa, barulah yang menyembah dapat memasuki Perbendaharaan Rahsia Tuhan.
_____________________________________

„Sujud Akhir: Ha Af'al
Takluknya pada rahsia huruf Ha yang tak kelihatan atau bunyi diujungnya Hu dan juga huruf Mim. Pada tahap ini yang menyembah berada di Alam Hahut pada nisbahnya air yang di bawah Arasy Tuhan, Yang tinggal pada yang menyembah adalah SirulLah. Di dalam Sirr, inilah Aku. Kata Ahli Sufi, ‘Air dalam gelas, tak dapat dibedakan lagi. Air itulah gelas. Gelas itulah air.” Yang menyembah itulah Yang Disembah. Perkataan ini didalam ilmu makrifat, bukan dalam ilmu syariat, thariqat dan hakikat.
_____________________________________

Maksudnya Yang menyembah tidak bisa menjadi Yang Disembah Ini hanya dalam arti makrifat semata-mata. Ingatlah, bukan faham hamba yang menjadi Tuhan. Artinya air di dalam gelas, bersatu dalam kejernihan. Lihatlah pada ‘ombak’. ombak hanya pada nama, jauharnya adalah air yang bergelora. Kata Ahli sufi “Tiada yang di dalam jubahku melainkan Allah”.
Ucapan ini hanya dimengerti sebagai ucapan Irsyadat.
_____________________________________

Di sini yang menyembah terus bertasbih, “Maha suci Tuhanku yang Maha Mulia dengan sifat kepujianNya.”
Pada sujud akhir inilah, yang menyembah memasuki Wilayah Ilahiyat: Ahdat, Wahdat dan Wahidiyat. _
1. Ahdat – Zat Mutlak atau Zat wajibal wujud
2. Wahdat – Zat Yang Maha Esa
3. Wahadiyat – ILAH - Zat yang maha kaya daripada tiap-tiap sesuatu yang lain dan sesuatu yang lain memerlukannya. Zat ingin dikenali sebagai Kanzun Mahfiyyan. Di sinilah terbitnya ungkapan ‘Kun’ jadilah maka jadilah ia.
_____________________________________
Di sini yang menyembah bermunajat; Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah darjatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, afiatkanlah aku dan maafkanlah aku.”
_____________________________________

„Duduk Tahiyat Akhir:
Takluknya pada huruf Dal. Pada tahap ini yang menyembah berada di Alam Al-Insan, dinisbahkan kepada anasir Tanah ketika ia duduk dalam kesempurnaan. Dia yang mengenal dan Dialah yang dikenal pada akhirnya. Dialah yang turun dan naik dalam mi’raj. “Rahsia Insan RahsiaKu, RahsiaKu Rahsia Insan” Di Alam Insan, yang menyembah diliputi dengan Wujud, Ilmu, Nur dan Syuhud, maka Zat adalah rahsianya, Sifat adalah ruhnya, Asma’ adalah qalbunya dan Af’al adalah tubuhnya. Di sini ia mengucapkan Selamat sejahtera (tahiyat) ke atas Nabi dan rahmat Allah dan keberkatanNya. Juga kepada hamba-hamba yang soleh sekalian. DIA lah yang menyaksi dan DIA lah yang naik saksi tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasulullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar